PEKANBARU (RP) - Para pemenang Lomba Laman Cipta Sastra Dewan Kesenian Riau (DKR) 2013 telah pun diumumkan. Pengumuman berlangsung di Anjung Seni Idrus Tintin, Kompleks Bandar Serai (Purna MTQ) Pekanbaru, Selasa malam (3/12).
Sebanyak 4 kategori pemenang yang diumumkan adalah lomba penulisan puisi, cerpen, naskah drama dan novel.
Adapun pemenang lomba penulisan puisi adalah juara I berjudul ‘’Tengkah Kaki Kami Takkan Dikebumi’’ karya wartawan Riau Pos, Jefri al Malay, juara II berjudul ‘’Memahami Diri’’ karya DW Ningsih dan juara 3 dengan judul ‘’Obat Darimu Adalah Sebentuk Luka’’ karya Cahaya Buah Hati.
Untuk III juara non peringkat, ‘’Di Sanalah Kerat Pantun Itu Kugadaikan’’ karya Jasman, ‘’Sajak Dari Anak Lelaki Kepada Abah Emaknya’’ karya Ahmad Ijazi dan ‘’Dodoi Gamang’’ karya Novianti.
Untuk kategori lomba penulisan cerpen yang mendapat juara 1 adalah cerpen berjudul ‘’Ilang Wayak Tanah Merah’’ karya Rizka Afriani, juara 2 adalah
‘’Selingkuh dan Kematian yang Ditunggu’’ karya Jefri al Malay dan juara 3 berjudul ‘’Kampung Emak’’ karya Ahmad Ijazi.
Sementara itu, untuk 3 juara cerpen nonperingkat adalah ‘’Pekasam Dari Lubuk Tilan’’ karya Muslim Al Maiz Rokan, ‘’Nasi Sojuk’’ karya Hj Jatni Azana dan ‘’Mauradilam’’ karya Samsul.
Sedang untuk kategori penulisan novel, yang mendapat juara 1, novel yang berjudul Si Natt Samudi karya Abdul Ghani, juara 2 berjudul Ambang karya Alvi Puspita dan juara 3 berjudul Melukis Pelangi karya Dewi MN. Untuk 3 karya novel nonperingkat adalah Dalam Rusuk karya Rian Harahap, Mime karya Essa Sagita dan Cenderella Melayu karya Rasna Dewi.
Sementara itu untuk kategori penulisan naskah drama, juara I adalah Menggantang Pontang karya Muhammad Paradison, juara IIadalah Bingkai Pecah karya Monda Gianes dan juara III berjudul Selimut Bara karya Mimi Suryani.
Salah seorang dewan juri lomba penulisan puisi, Syaukani al Karim menyebutkan, tahun ini secara kuantitas pengirim naskah relatif stabil. Namun demikian secara kwalitas karya cenderung menurun.
Selain itu, satu hal yang menggembirakan menurut Syaukani munculnya penulis-penulis baru yang jika bicara pada tataran usia, kualitasnya cukup baik.
‘’Secara umum, naskah yang masuk kepada kami kebanyakan para penulis baru dalam tanda kutip artinya usia muda tapi memiliki hasil karya yang cukup baik. Dengan begitu menunjukkan Riau memiliki potensi penyair yang berkualitas di masa depan,’’ jelas seniman Riau tersebut.
Syaukani juga dalam kesempatan itu mengatakan ke depannya Dewan Kesenian Riau hendaknya melakukan langkah-langkah sosialisasi yang maksimal supaya jumlah pengirim yang banyak berimbang dengan kualitas yang baik pula.
Sementara itu, Hang Kafrawi, salah seorang dewan juri penulisan naskah drama mengatakan ada beberapa catatan penting dari peserta tahun ini.
Diakui Kafrawi, semua naskah yang masuk mempunyai gagasan dan ide yang bagus. Namun disayangkan para penulis tidak memikirkan karya tersebut akan dipentaskan oleh orang lain.
‘’Artinya naskah drama tidak selesai saja pada tataran teks tapi kemudian akan dipanggungkan,’’ jelasnya.
Selanjutnya, kata Kafrawi, sebuah naskah yang baik itu paling tidak memiliki gagasan yang bagus sekaligus detil dalam konsep pemanggungannya.
‘’Naskah yang menang dinilai dan disepakati dewan juri sudah mendekati dengan hal itu, meskipun masih ada beberapa kekurangannya. Ada ide atau gagasan yang bagus tapi detilnya yang kurang, begitu juga sebaliknya,’’ jelas Kafrawi.
Ketua Umum Dewan Kesenian Riau, Kazzaini Ks mengatakan Lomba Laman Cipta Sastra DKR ini memang menjadi agenda tahunan, dengan maksud untuk lebih memberi motivasi kepada penulis Riau.
Karena Kazzaini yakin, tak ada juga lomba, para penulis akan tetap berkarya. Tetapi setidaknya, dengan helat ini, ada ruang bagi penulis-penulis untuk mempertembungkan karyanya melalui tapisan dewan juri yang katakanlah dinilai layak.
‘’Lebih dari itu, saya juga turut berbahagia karena dari pernyataan dewan juri menyebutkan banyak sekali bermunculan penulis baru yang berpotensi ke depannya,’’ kata Kazzaini.
Sebelumnya puluhan penyair yang berasal dari Riau dan Sumatera tampil membacakan karya-karyanya di Anjung Seni Idrus Tintin, Selasa (3/12) malam kemarin.(*6/ila)