Laporan DESRIANDI CANDRA, Pekanbaru desriandicandra@riaupos.co
Luas lahan gambut di Riau yang mencapai 4,04 juta hektare adalah lahan gambut terluas di Sumatera. Jumlah itu mencapai 56 persen total lahan gambut di wilayah Sumatera.
Namun kondisinya sekarang, lebih dari separuh (50 persen) lahan gambut di Riau sudah rusak.
Kerusakan itu disebabkan pembukaan lahan kebun di lahan gambut, pembakaran dan aktivitas masyarakat lainnya.
Kasubid Pengendalian Kerusakan Ekosistem Darat BLH, Manipol kepada Riau Pos, Selasa (4/12) usai mengikuti sosialisasi pencegahan kerusakan lahan gambut di Hotel Pangeran Pekanbaru menjelaskan, lahan gambut ada dua klasifikasi. Yakni yang masuk di kawasan lindung dan kawasan budidaya.
“Kedua klasifikasi lahan gambut ini sudah rusak,” ujarnya.
Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Riau bersama dengan dinas dan instansi terkait di Provinsi Riau selalu menyarankan agar tidak melakukan pengerusakan lahan di areal gambut.
Selain itu, mengikuti pengelolaan lahan gambut sesuai dengan kaidah-kaidah yang diatur Kementerian Lingkungan Hidup RI maupun di Kementerian lainnya.
Sementara upaya yang dilakukan adalah melakukan rehabilitasi kawasan gambut dengan melakukan penanaman pohon di kawasan gambut, yang dilakukan bersama dinas terkait dan program dari Kementerian Lingkungan Hidup RI.
Hal ini dimaksudkan agar kerusakan tidak terjadi terlalu parah. Tidak terjadinya kekeringan di lahan gambut dan upaya lain untuk rehabilitasi.
Rehabilitasi lahan gambut lebih sulit dibandingkan lahan lainnya.(muh)
