PEKANBARU (RP) - Pemerintah Provinsi Riau membangun museum perempuan. Ini dilakukan untuk menjadi pusat informasi dan konsentrasi dalam melihat hasil karya para perempuan di Bumi Melayu Lancang Kuning.
Inovasi ini didukung karena merupakan yang pertama di terapkan di Indonesia.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Riau, H Zaini Ismail kepada Riau Pos, Senin (4/11) di sela-sela peletakan batu pertama Museum Perempuan di Purna MTQ.
Menurutnya, dukungan untuk pembangunan museum perempuan tersebut akan dilakukan secara maksimal. Pasalnya, banyak kontribusi positif dari perempuan-perempuan terbaik di Riau.
‘’Provinsi Riau merupakan pencetus utama untuk pembangunan museum perempuan. Mudah-mudahan diikuti oleh provinsi lain. Dalam era reformasi semua warga terbuka lebar menikmati hasil pembangunan. Ini juga merupakan bagian dari mewujudkan visi Riau 2020,’’ ulasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Riau SF Hariyanto, Dewan Pembina Perempuan Riau Bangkit Foundation (PRBF) Hj Septina Primawati Rusli, Ketua PRBF Hj Roslaini Ismail Suko dan sejumlah pejabat Pemprov dan pengurus organisasi kewanitaan di Riau.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Riau SF Hariyanto mengatakan, pembangunan museum perempuan ini sudah direncanakan sejak 2011 silam.
Namun pembangunan tahap pertamanya baru bisa dilaksanakan pada tahun ini. Hal itu dikarenakan penunjukan lokasi yang sempat terkendala beberapa waktu lalu.
‘’Anggaran pembangunan museum perempuan ini sebesar Rp40 miliar. Anggaran tahun 2013 yang sudah disediakan Rp2,4 miliar. Pembangunan ini akan dianggarkan dalam dua tahun anggaran,” ungkapnya.
Dia memberikan gambaran museum perempuan akan dibangun dengan konsep Melayu, islami dan modern. Gedung terdiri dari tiga lantai dengan luas 1.800 meter persegi.
Nantinya sarana tersebut akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang berperan menjadi pusat dokumentasi dan informasi tentang perempuan.
Sementara itu, Dewan Pembina PRBF Hj Septina Primawati Rusli mengatakan bersyukur usulan membangun museum perempuan disetujui Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP dan dapat diimplementasikan.
Dikatakannya, pembangunan museum ini terinspirasi keberadaan museum perempuan di Johor, Malaysia.
‘’Saya sangat bergembira, karena pembangunan ini sudah sangat lama dinantikan. Ide ini sudah lama kita usulkan. Pada saat kami melihat museum perempuan di Johor itu sangat sederhana. Namun, memiliki data dan informasi tentang perempuan yang cukup lengkap. Inilah yang mendorong kami untuk membangun museum serupa di Riau,’’ terangnya.
Septina menilai pembangunan museum perempuan itu tidak akan rampung pada tahun ini.
Untuk itu, PRBF dan seluruh organisasi perempuan di Riau tentunya sangat mengharapkan pemerintah dapat melanjutkan pembangunan hingga selesai.
‘’Kita berharap dapat diteruskan. Kami bercita-cita ada sudut baca khusus untuk perempuan di museum perempuan. Kita sudah kumpulkan banyak buku yang konteksnya tentang potensi dan keberhasilan perempuan. Ada 2.600 eks buku dan 215 eks majalahnya. Ini akan terus kita kumpulkan untuk menambah koleksi di museum perempuan tersebut,’’ urai Septina.(adv/b)