Pengenalan Sejarah bagi Generasi Muda

Riau | Selasa, 05 November 2013 - 09:55 WIB

SIAK (RP) - Pengenalan terhadap nilai-nilai sejarah dinilai mampu untuk membangun karakter generasi muda. Sejarah merupakan hal yang tak boleh terlupakan, karena sama juga melupakan jasa-jasa para pendahulu.

Jelajah sejarah bersepeda yang dilakukan ini, merupakan bentuk dorongan pada generasi muda dan juga warga akan pemahaman sejarah itu sendiri.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Di Siak ini sebagai warisan kesultanan telah meninggalkan warisan yang tak ternilai. Gedung istana, makam, dan lain sebagainya memberikan bukti nyata bahwa dulunya terdapat peninggalan bersejarah di Negeri Istana ini.

“Kita harapkan generasi muda baik sekarang maupun yang akan datang, termasuk masyarakat mengetahui sejarah kerajaan, Siak dan bangsa ini,” kata Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi, usai melepas Jelajah Sejarah Bersepeda, Senin (4/11) di Benteng Tangsi Belanda Kecamatan Mempura.

Hadir dalam kesempatan itu, Kapolres Siak AKBP Dedi Rahman Dayan SIK MSi, Kasubdit Program Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Kemendikbud Edy Suwardi MHum, Ketua Pengcab ISSI Siak Drs H Yan Prana Jaya MSi, Asisten I Setdakab Siak Drs H Fauzi Asni MSi, Koramil Siak Kapten Mendrofa, Kadisdikbud Siak Drs H Kadri Yafiz MPd.

Kata dia, Jelajah Sejarah Bersepeda ini, sudah kedua kali dilakukan. Bedanya tahun lalu perorangan yang dilaksanakan oleh Diskdikbud beserta jajaran.

Sementara tahun ini didukung oleh Kemendikbud yang serentak  menyelenggarakan empat kota di tanah air yakni Siak, Yogyakarta, Malang dan Tarnate.

Diakuinya, Siak termasuk ikut berperan dalam mengembangkan NKRI, bahasa Melayu adalah sumbangan besar yang jadi sumbangan bahasa Indonesia. Itu salah satu kontribusi, Siak setelah merdeka sultan langsung menyerahkan harta dan tahtanya.

Gerakan cinta sejarah dan nilai-nilai kebudayaan ini akan semakin tumbuh dan berkembang seiring dengan komitmen dan kepedulian Pemkab akan hal itu, ditambah lagi dengan iven kegiatan yang mendukung dan juga muatan kurikulum di sekolah.

“Kami tetap jadikan kalender tahunan. Ada atau tidaknya dukungan dari Kementrian tetap dilaksanakan,” ujarnya.

Kasubdit Program Direktorat Sejarah dan Nilai Budaya Kemendikbud Edy Suwardi MHum menambahkan, penyelenggaraan iven ini tentunya mendorong Pemkab setempat untuk gigih dan terus melestarikan akan warisan sejarah dan budaya.

Di samping itu sebut dia, Kemendikbud membuka peluang-peluang pengembangan nilai sejarah dan budaya yang rencana tadi telah disampaikan terhadap alih fungsi untuk museum melalui revitalisasi pengembangan museum. “Tangsi Belanda ini bisa diusulkan,” sarannya.

Dalam penguatan akan nilai-nilai sejarah, Kementerian telah menyebarkan dalam muatan kurikulum sejarah bagi guru-guru.

“Kita berharap penguatan akan nilai-nilai sejarah terus diperhatikan dan dilakukan pemerintah setempat. Siak salah satu contohnya,’’ ujarnya.

Kapolres Siak AKBP Dedi Rahman Dyan SIK MSi menambahkan, jelajah sejarah bersepeda ini merupakan dorongan untuk mengajak masyarakat untuk bersepeda. Selain dapat mengurangi angka lakalantas juga mengurangi polusi udara, dan kondisi tubuh jadi sehat.

“Bayangkan saja dalam sehari dua kejadian laka lantas. Tentunya hal ini harus diminimalisir,” katanya.

Kadisdikbud Siak Drs H Kadri Yafiz MPd menambahkan, iven ini merupakan daya dukung mewujudkan visi dan misi Siak dalam pengembangan kebudayaan, di mana Siak akan jadi pusat kebudayaan Melayu di Riau.

Akan tetapi di balik itu, edukasi terhadap penyelenggaraan iven ini dinilai berdampak positif terutama bagi anak-anak akan pemahaman dan pengetahuan nilai-nilai sejarah di daerahnya.

Diakui atau tidak, arus globalisasi begitu gencar dan memberikan dampak simultan pada anak-anak berupa kurang pekanya terhadap akan sejarahnya sendiri. Karena itu melalui iven ini, mereka akan senantiasa ingat dan mengetahui sejarah di daerahnya.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook