Desa Rantaubaru Terisolasi Banjir

Riau | Senin, 05 November 2012 - 10:15 WIB

KERINCI (RP)- Meluapnya air Sungai Kampar membuat kampung-kampung tepian Sungai Kampar terisolasi.

Banjir itu terjadi sejak sepekan belakangan ini dan warga dipaksa kembali menggunakan pompong atau sampan untuk ke kampung-kampung sekitar, apalagi ke Kerinci.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pantauan Riau Pos, Sabtu dan Ahad (3-4/11) kemarin, banjir sudah terlihat dari jalan perusahaan.

Saat memasuki jalan menuju Desa Rantaubaru Bawah dan sekitarnya, air naik ke jalan mencapai paha orang dewasa.

Tidak hanya itu, warga harus memutar ke anak-anak sungai dan keluar ke arah Sungai Kampar menuju kampung-kampung mereka.  

“Banjir di sini sudah hampir sepekan. Ini sudah lumayan, sebelumnya air cukup tinggi dan kami harus menggunakan sampan atau pompong untuk ke rumah kerabat atau tetangga,” ungkap Sekretaris Desa (Sekdes) Rantaubaru, Rudi Hartono, kemarin.

Dijelaskannya, banjir seperti ini memang tidak bisa dihindari dan terjadi beberapa kali dalam setahun, contohnya saat ini. Selain air sungai memang meluap, kondisi ini juga diperparah dengan semakin menupisnya hutan di kampung tersebut.

Warga memang sudah terbiasa dengan banjir. Namun hal itu perlu dicarikan solusinya sebab warga juga tidak mengharapkan pemakluman-pemakluman serupa itu.

Hingga Ahad, air di jalan-jalan kampung sudah mulai menyusut namun di bagian-bagian rendah tergenang cukup dalam. Warga yang cukup memahami kondisi kampung mereka masih memakai rumah-rumah panggung yang tingginya mencapai satu hingga 1,5 meter. Itu pun air bisa menggenangi rumah mereka, jika curah hujan cukup tinggi.

“Perlu ada solusi agar kami terbebas dari bencana tahunan ini. Jika tidak, nasib kami akan begini-begini terus,” tambah Rudi Hartono mengakhiri.(fed)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook