SUDIBYO ALIMOESO: REMAJA HARUS FAHAMI KESEHATAN REPRODUKSI

20,9 Persen Hamil di Luar Nikah, 21,5 Persen Remaja Gunakan Narkoba

Riau | Senin, 05 November 2012 - 09:58 WIB

20,9 Persen Hamil di Luar Nikah, 21,5 Persen Remaja Gunakan Narkoba
Sudibyo-Alimoeso

Pekanbaru (RP) – Kasus Narkoba, HIV/AIDS dan Seks bebas saat ini melanda kehidupan remaja Indonesia. Bahkan berdasarkan penelitian yang dilakukan Australian National University dan Universitas Indonesia (UI) terhadap remaja di Indonesia kondisinya sangat memprihatinkan. 

‘’ Ini sangat memprihatinkan, karena dari 3.600 responden penelitian itu, sebanyak 20,9 persen remaja itu telah hamil di luar nikah,’’ kata Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN, Sudibyo Alimoeso menjawab Riau Pos di di Gedung Lancang Kuning, Ahad (4/11) sehubungan dilaksanakannya kegiatan program Gen Re go to school di Riau hari ini Senin (5/11).

Menurut Sudibyo, angka tersebut menggambarkan bahwa betapa banyaknya remaja melakukan pernikahan dini disebabkan kehamilan yang tidak diinginkan. Yang kesemuanya nii disebabka oleh kegiatan seks bebas di kalangan remaja dan mahasiswa," terang Sudibyo.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dipaparkan Sudibyo, data 2011 tentang remaja Indonesia di Badan Narkotika Nasional juga mengejutkan. Jumlah kasus narkoba kumulatif dari tahun 2007-2011 sebanyak 138.475 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 40.690 atau 21,5 persen adalah remaja. Begitu pun kasus AIDS periode Januari hingga September 2011 sebasar 1805 kasus.

"Gambaran suram juga terlihat dari kasus AIDS sampai dengan Juli 2011 sebesar 26.483 kasus. Sebanyak 45,9 persen kasus tersebut di antaranya adalah usia 20-29 tahun," kata Sudibyo lebih lanjut.

Kondisi ini katanya tidak bisa dibiarkan begitu saja dan juga tidak boleh saling menyalahkan. ‘’Karena bahaya besar ini telah dihadapan mata, harus segera dilakukan pencegahan secara bersama. Kalau tidak bisa karam negara ini,’’ ungkapnya.

Padahal paparnya angka 74 juta remaja ini, bila dimenej secara baik akan menjadi aset negara menuju kemakmuran di tahun 2020 mendatang. Namun, bila tidak segera dibenahi secara terkoordinir bisa menjadi beban negara. ‘’Sekali lagi saya katakan, jangan sampai karam,’’ katanya lagi.

Menjawab Riau Pos soal upaya antisipasinya, Sudibyo menjelaskan semua lembaga semua unsur, termasuk organisasi kemasyarakatan, rumah ibadah dan terutama keluarga harus menggarapnya secara baik. Ketahanan rumah tangga harus segera dibenahi. Sebab, tuturnya, segala permasalahan remaja dan orang tua di luar atau masyarakat, bermula di dalam rumah tangga dengan berbagai aspeknya. ‘’Kita harus saling membahu untuk pencegahan bahaya yang lebih besar,’’ tegasnya.

BKKBN sendiri paparnya, juga memiliki bidang garapan, diantaranya bina keluarga remaja (BKR) bina keluarga balita (BKB) dan sebagainya, termasuk program Gen Re (generasi berencana) Go to School. ‘’Kegiatan ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia untuk memberikan pemahaman dan konseling tentang kesehatan reproduksi pada siswa SLTP, SLTA serta Perguruan Tinggi dengan intinya ketahanan remaja,’’ tegasnya.

Sampai saat ini kata Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN ini, telah dibentuk sekitar 16 ribu pusat konseling di lembaga-lembaga pendidikan. Selain itu juga dibentuk lebih dari 21 ribu kelompok bina keluarga remaja. ‘’Di Riau sendiri jumlahnya sudah mencapai 507 pusat konseling yang tersebar di 12 kabupaten kota di Riau,’’ katanya.(ril)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook