PLTU Ombilin Unit II Gagal Operasi

Riau | Sabtu, 05 Oktober 2013 - 10:58 WIB

Laporan SYAHRUL MUKHLIS, Pekanbaru syahrul_mukhlis@riaupos.co

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin Unit II 100 MW gagal masuk ke sistem interkoneksi Sumatera Bagian Tengah Oktober ini. Namun PLN Wilayah Riau dan Kepulauan Riau (WRKR) belum mau disebut gagal menjamin pemadaman listrik berakhir bulan ini.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

‘’Ada keterlambatan spare part sehingga pembangkit Ombilin Unit II yang direncanakan masuk ke sistem pada akhir Oktober ditunda. Diperkirakan penundaan sepekan sehingga baru bisa beroperasi pada pekan kedua November mendatang,’’ kata General Manager PLN WRKR Doddy Benjamin Pangaribuan kepada Riau Pos, Jumat (4/10).

Doddy mengatakan soal penundaan Ombilin Unit II masuk ke sistem belum berarti menggagalkan rencana PLN WRKR membebaskan pelanggan dari pemadaman pada bulan ini.

‘’Rencana bebas padam di Oktober belum bisa dikatakan gagal karena kami masih berharap PLTU Teluk Sirih 2 x 100 MW bisa beroperasi pada bulan Oktober ini,’’ kata Doddy.

Sebelumnya diketahui bahwa PLTU Teluk Sirih selalu gagal dalam mencapai kapasitas maksimal dalam beberapa kali uji coba yang dilakukan oleh petugas PLN.

Bahkan terakhir uji coba, PLTU Teluk Sirih hanya mampu mencapai kapasitas 30 MW saja. Pembangkit ini padam saat petugas memaksimalkan kinerjanya sehingga keluar dari sistem interkoneksi.

Doddy mengatakan PLTU Teluk Sirih akan kembali masuk ke sistem namun belum diketahui apakah bisa maksimal atau tidak.

‘’PLTU Teluk Sirih akan kembali beroperasi nanti malam setelah perbaikan expansion joint,’’ kata Doddy.   

Ia juga menjelaskan bahwa pembangkit PLTU Ombilin 2 x 100 MW mulai rusak sejak akhir 2012 lalu. Kerusakan pertama dimulai dengan rusak dan keluarnya dari sistem interkoneksi Pembangkit Ombilin Unit I.

Ketika perbaikan dilakukan, sekitar Juni lalu, pembangkit Ombilin Unit II juga rusak dan keluar dari sistem. Kondisi ini membuat PLN menerapkan pemadaman bergilir di Riau.

Kondisi ini semakin diperparah dengan musim kemarau yang membuat debit air di PLTA Koto Panjang, PLTA Singkarak dan PLTA Maninjau berkurang. Akibatnya, tidak hanya Riau yang kekurangan pasokan listrik, beberapa provinsi tetangga juga mengalami pemadaman bergilir karena kurangnya pasokan listrik untuk melayani beban puncak.

Deputy Manager Humas PLN Diganti

Sementara itu, di tengah-tengah suasana pemadaman bergilir yang diterapkan oleh PLN WRKR dan keluhan masyarakat terhadap pemadaman tersebut, PLN WRKR mengganti Deputy Manager bidang Humas PLN WRKR Syairul dengan Sarno.

General Manager PLN WRKR Doddy Benjamin Pangaribuan membenarkan adanya penggantian pejabat humas PLN WRKR tersebut. ‘’Betul, mulai 2 Oktober jabatan deputy manager bidang humas dijabat oleh Pak Sarno. Sementara Pak Syairul ditempatkan sebagai fungsional ahli niaga,’’ kata Doddy.

Doddy mengatakan tidak ada permasalahan yang melatarbelakangi penggantian pejabat humas PLN WRKR. ‘’Ini hanya penyegaran saja,’’ kata Doddy.

Diketahui sebelumnya bahwa Sarno pernah menjabat sebagai Deputy Manager bidang Humas PLN WRKR sebelum jabatan itu diduduki oleh Syairul. Kemudian saat Syairul menjabat, Sarno dipindahkan ke bagian niaga PLN WRKR.

Kepada Riau Pos, Syairul yang mengaku hanya bekerja selama lima bulan sebagai Deputy Manager Bidang Humas mengatakan tidak begitu pasti apa alasan sehingga dia dicopot dari jabatannya dan dipindahkan ke bagian niaga dan tidak menduduki jabatan lagi di bagian niaga PLN WRKR tersebut.

‘’Saya tidak tahu alasan pastinya, tapi tentunya pimpinan mengharapkan kondisi yang lebih baik lagi untuk PLN ke depan,’’ kata Syairul.

Sementara Sarno yang sebelumnya menjabat Deputy Manager Bidang Administrasi Niaga kembali lagi menjabat Deputy Manager Bidang Humas mengatakan ke depannya akan memberikan informasi yang diperlukan masyarakat tentang pemadaman dan kondisi kelistrikan di Riau.

‘’PLN Sedang bekerja dan saat ini sedang konsentrasi untuk mewujudkan Oktober bebas padam,’’ kata Sarno.(yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook