Warung Remang-remang di Bawah Power Line CPI

Riau | Sabtu, 05 Oktober 2013 - 09:58 WIB

DURI (RP) - Camat Mandau Drs H Hasan Basri MSi minta agar SKK Migas dan PT CPI tidak membiarkan lahan konsesi di bawah power line di pinggir jalan lintas Duri-Dumai digunakan sebagai tempat mendirikan warung remang-remang.

Selama ini, warung remang-remang itu digunakan sebagai tempat praktek  perbuatan mesum.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Permintaan tersebut disampaikan Camat Mandau dalam acara Edukasi kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi kepada camat di wilayah Provinsi Riau tahun 2013 di Hotel Pengeran, Pekanbaru Rabu (2/10).

Acara tersebut ditaja SKK Migas Wilayah Sumbagut. Pesertanya adalah para camat dari daerah penghasil Migas di Bumi Lancang Kuning.

“Ada dua hal yang saya minta kepada SKK Migas dan PT CPI. Salahsatunya, agar SKK Migas dan PT CPI menjaga aset di bawah power line, tidak membiarkan lahan ini digunakan masyarakat sebagai tempat mendirikan warung remang-remang seperti di KM 8 dan 12 Kulim, Desa Petani dan Desa Sebangar (Kecamatan Mandau),” katanya.

Hal utama yang diminta H Hasan Basri dalam forum edukasi itu adalah agar pihak operator Migas dan rekanan di bawah PT CPI di Kecamatan Mandau melaporkan perusahaan mereka ke Disnaker dan pihak Kecamatan Mandau.

“Selain melapor, kita juga minta perusahaan itu mengurus izin-izin mereka di daerah sesuai Perda Kabupaten Bengkalis. Mereka juga kita tuntut memasang papan plang nama serta memprioritaskan tenaga kerja lokal,” ucapnya.

Camat Mandau ini juga minta agar SKK Migas dan PT CPI turut memantau agar seluruh perusahaan dibawah PT CPI tersebut patuh pada aturan ketenagakerjaan.

“Ini saya kira sangat penting agar tidak timbul berbagai gejolak akibat masalah ketenagakerjaan di daerah ini,” tambahnya.

Permintaan tersebut menurut Hasan Basri mendapat tanggapan positif dari Humas SKK Migas Sumbagut, Haryanto Syafri.

“Pak Haryanto mengaku akan meminta PT CPI memberi data perusahaan dalam wilayah operasional CPI kepada pihak Disnaker dan Kecamatan Mandau,” ujarnya.

Selanjutnya, SKK Migas dan PT CPI pun akan berusaha pula menjaga aset lahan di bawah power line CPI itu.(sda)

Penyuluh Diminta Mampu Pecahkan Persoalan Petani

Keberadaan tenaga penyuluh sangat penting, maka itu mereka dituntut untuk bisa memecahkan persoalan yang sedang dihadapi para petani. Terlebih jika tenaga penyuluh secara kuantitas terbilang cukup.

188 tenaga penyuluh pertanian, perikanan dan perkebunan yang tersebar di 236 desa dan kelurahan di 20 kecamatan juga harus didukung dengan fasilitas yang cukup seperti alat transportasi (kendaraan dinas operasional).

Menurut Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) H Rosman Malomo tenaga penyuluh tidak bisa menjalankan tugas dengan maksimal, kalau tidak didukung dengan beberapa hal seperti kendaraan dinas.

‘’Ya semuanya harus seimbang. Tenaga penyuluh harus bisa mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi petani. Demikian pula sebaliknya, pemerintah harus menyediakan sarana pendukung untuk penunjang kinerja mereka,’’ ungkap Wabup Rosman Malomo, Jumat (4/10).

Tenaga penyuluh yang ada saat ini kata wabup sudah bisa dikatakan cukup untuk mendukung pemerintah dalam menjalankan program-programnya di lapangan.

Agar tugas-tugas yang sudah dibebankan kepada tenaga penyuluh tidak berat, tenaga penyuluh juga harus mau bekerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti kepala desa dan sebagainya.

Mengingat wilayah geografis Inhil yang sangat luas, sulit rasanya kata wabup jika satu sama lain pemangku kepentingan tidak saling mendukung.

Tenaga penyuluh akan sulit bekerja maksimal tanpa adanya dukungan pemerintah desa, kecamatan dan dinas-dinas terkait. ‘’Apapun bentuk pekerjaan kita akan terasa berat tanpa adanya dukungan kawan-kawan lain,’’ cetus wabup.

Untuk itu lanjutnya, tanggung jawab terhadap penyedia fasilitas pendukung tenaga penyuluh tidak saja berada pada Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BP2KP), dinas-dinas terkait juga harus memberikan sokongan.

Belum lama ini di Tembilahan ratusan tenaga penyuluh mengadakan pertemuan teknis untuk mencari inovasi baru. Pertemuan semacam itu kata wabup harus bisa memberikan hasil.

Di mana, saat itu satu sama lain tenaga penyuluh dapat bebas berkoordinasi dan bertukar pikiran. Sehingga permasalahan-permasalah yang ditemukan dapat dicarikan solusinya.(adv/b)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook