Laporan MARRIO KISAZ, Pekanbaru marrio-kisaz@riaupos.co

Kabupaten/kota yang belum melaksanakan perekaman e-KTP didesak pro aktif dalam menuntaskan program kependudukan tersebut. Bahkan, untuk permasalahan peralatan, daerah diminta untuk ‘’jemput bola’’.

Hal itu disampaikan Asisten I Setdaprov Riau, Abdul Latif kepada Riau Pos, Senin (4/6) di Kantor Gubernur Riau.

Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi Riau akan terus mengawasi jalannya program pendataan penduduk secara online tersebut.

‘’Kemarin sudah kita bahas bersama, idealnya tujuh daerah yang belum dapat bisa mendapatkannya. Sehingga target finalisasi akhir Desember mendatang dapat tercapai,’’ terang mantan Kepala Biro Hukum Setdaprov Riau itu.

Dia menambahkan, di tahun 2012, tujuh kabupaten/kota sedang menjalankan proses pembuatan e-KTP. Hanya saja terdapat beberapa kendala dalam implementasi program tersebut.

‘’Meski pun ada beberapa kendala teknis, namun kita optimis target penuntasan e-KTP Desember mendatang tercapai,’’ harapnya.

Diakuinya, kendala yang dihadapinya saat ini lebih pada perangkat e-KTP yang banyak rusak, seperti kerusakan alat rekam.

Kendati sudah dilaporkan kepada pihak penyedia jasa, namun alat yang diminta sering terlambat.

‘’Untuk itu kita minta kepada kabupaten/kota untuk mengambil inisiatif untuk membawa langsung alat yang rusak ke Jakarta. Pemda jangan menunggu konsultan, bawa langsung barang itu ke Jakarta,’’ tegas Latif.

Dia menambahkan, masalah lain yang ditemukan adalah perekaman di wilayah pesisir yang membutuhkan alat portable.

Alat ini dibutuhkan untuk melakukan perekaman langsung di lapangan yang medannya terpisah-pisah.

Seperti diketahui, pada 2011 lalu e-KTP telah berlangsung di lima kabupaten/kota di Riau yakni Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Pelalawan, Kuansing dan Dumai.

Untuk tahun 2012 e-KTP mulai dilanjutkan di tujuh kabupaten tersisa, yakni Kabupaten Inhil, Inhu, Rohul, Rohil, Bengkalis, Meranti, dan Siak.(muh)