PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kritikan terhadap hasil fit dan proper test calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Riau ditanggapi tegas oleh anggota Komisi A DPRD Riki Hariansyah, Selasa (4/1).
Menurut Riki, saat ini proses seleksi sudah selesai dan tinggal melaksanakan pelantikan terhadap tujuh orang yang lulus seleksi, tidak ada alasan dievaluasi.
‘’Tidak ada alasan Komisi A untuk mengevaluasi hasil kerjanya yang sudah sesuai dengan mekanisme. Jika ada yang mau mengkritisi, mengapa setelah selesai proses kami dikritisi. Saat ini SK-nya sudah ditandatangani gubernur, tinggal pelantikan saja,’’ kata Riki.
Sementara sebelumnya diketahui beberapa seleksi yang dilakukan untuk memilih tujuh orang pejabat anggota KPID tersebut dinilai tidak transparan dan menuai kritikan.
Beberapa kritikan seperti disampaikan Sekretaris LAM Riau Syahril Abu Bakar. Syahril tidak ingin ada pelantikan sebelum evaluasi.
‘’Lembaga adat sangat menyayangkan soal seleksi yang tidak transparan ini. Kami akan temui pihak-pihak yang menyeleksi nantinya,’’ kata Syahril beberapa waktu lalu.
Sementara seniman di Riau berharap anggota Komisi A DPRD Riau dan Penitia Seleksi Calon Anggota KPID Riau meneliti kembali orang-orang yang mereka dudukkan sebagai anggota KPID.
Salah seorang seniman Riau yang menyampaikan hal tersebut adalah Ketua Komite Teater dan Film Dewan Kesenian Riau (DKR) Fedli Azis.
‘’Yang harus lulus itu orang yang menguasai perfileman dan profesional, apakah sudah ada orangnya di antara yang lulus itu,’’ kata Fedli kepada Riau Pos ketika itu.
Bahkan, tokoh muda intelektual Riau Mardianto Manan juga ikut mengkritisi. Mardianto meminta kejelasan keriteria dan alat ukur Komisi A dan panitia seleksi dalam menetapkan tujuh orang yang lulus saat ini.
‘’Terangkan pada masyarakat apa saja indikatornya, kriterianya dan alat ukurnya. Itu harus transparan,’’ kata Mardianto.(rul)