Donor Darah Bisa Jadi Gaya Hidup

Riau | Minggu, 05 Februari 2012 - 08:11 WIB

PEKANBARU (RP) - Ketua Umum Palang Merah Nasional (PMI) Jusuf Kalla menegaskan kegiatan donor darah berperan besar bagi kehidupan masyarakat. Semangat donor darah dapat jadi gaya hidup bagi generasi muda. ‘’Makanya kita menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kementerian Dalam Negeri. Kita berharap donor darah dapat jadi life style di masyarakat,’’ tuturnya usai membuka Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PMI di Hotel Pangeran Pekanbaru, Sabtu (4/2).

Semangat ini karena menurutnya aksi kemanusiaan itu dapat jadi salah satu ciri-ciri pola hidup sehat. Selain bernilai positif dalam membantu sesama. ‘’Aksi donor darah itu akan kita libatkan di kampus-kmapus dan pusat keramaian. Sehingga keperluan stok darah dapat dipenuhi maksimal,’’ terangnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Mukernas berlangsung Sabtu (4-7 Februari 2012) diikuti pengurus PMI dari seluruh Indonesia dan 14 negara sahabat. Turut hadir Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP dan Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit serta Ketua PMI Riau Wan Syamsir Yus. Juga Bupati Rokan Hulu Drs H Achmad MSi, Wali Kota Dumai H Khairul Anwar dan Rektor Universitas Riau Prof Dr Ashaluddin Jalil MS.

‘’Tiap tahun akan terjadi peningkatan pasien dan peningkatan pula terhadap kebutuhan darah. Untuk itu, PMI bekerja sama dengan pramuka untuk merangkul siswa-siswa agar dapat bergabung jadi relawan. Kita menargetkan angka relawan dari siswa mencapai 60 juta,’’ ujar mantan Wapres itu.

Optimalisasi PMI juga ditunjukkan dengan peningkatan kualitas dan jaringan. Ini karena tak semua daerah memiliki pusat donor  darah. ‘’Rencana kedepan, akan ada pabrik kantong darah di Indonesia. Sebelumnya kebutuhan kantong darah diimpor dari luar padahal Indonesia mampu memproduksi kantong darah sendiri,’’ harapnya.

Menurutnya, rencana itu akan terlaksana pada 2013. Terkait kerja sama PMI dengan Mendikbud dan Mendagri diharapkan dapat membentuk karakter kepribadian yang peduli pada masalah sosial dalam aksi donor darah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh berharap, kerja sama ini akan menciptakan generasi muda yang peduli masalah sosial dan cepat tanggap terhadap bencana. Disamping menggiatkan aksi sosialisasi di tingkat SMA, SMP dan SD. Kemendikbud berkesungguhan mewujudkannya dengan mengadakan lomba berhubungan dengan donor darah. ‘’Jumlah guru di Indonesia kini mencapai 2,5 juta. Tentunya jika mereka berpartisipasi, kegiatan donor darah dapat lebih optimal,’’ tambahnya.

Mendagri Gamawan Fauzi juga mendukung penuh. Kesungguhan itu terwujud dengan mengawasi tiap gubernur dan bupati/wali kota di Indonesia. Partisipasi ini sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap PMI. Sebagai bentuk dukungan pemerintah untuk menyukseskan donor darah, pemerintah pusat akan memerintahkan semua kepala daerah untuk mengalokasikan anggaran dalam kegiatan donor darah ini dari APBD masing-masing.

Gubernur Riau HM Rusli Zainal SE MP mengatakan aksi donor darah memang jadi hal yang memiliki esensi penting dalam kehidupan. Karena berhubungan dengan upaya menyelamatkan jiwa masyarakat.

‘’Sebelum ada intruksi dari pusat, kita sudah lebih dulu mendukung menganggarkan dalam APBD. Pasalnya anggaran untuk donor darah ini sangat penting, sebab darah dibutuhkan manusia selama dia masih hidup. Tanpa diusulkan Pak Menteri pun kami sudah laksanakan itu,’’ imbuhnya.(rio)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook