BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Memasuki Tahun 2016, Penjabat Bupati Bengkalis Ahmad Syah Harrofie mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten Bengkalis untuk meningkatkan kinerja. “Pergantian tahun hendaknya menjadi sebuah wahana untuk meningkatkan prestasi kerja.
Karena kita sudah memasuki era persaingan global, sehingga menuntut kinerja aparatur yang maksimal untuk melayani publik,” ungkap Pj Bupati Bengkalis Ahmad Syah Harrofie pada apel perdana Tahun 2016 di Halaman Kantor Bupati Bengkalis, Senin (4/1).
Dikatakan Ongah Ahmad, selama dipercaya oleh negara menjabat Pj Bupati Bengkalis sekitar lima bulan, telah menuntaskan beberapa amanah yang dipikul. Diantaranya telah melaksanakan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah pada 9 Desember lalu, yang berlangsung aman dan damai.
Kemudian telah menuntaskan kegiatan tahun anggaran 2015 mencapai 91,59 persen. Begitu juga dengan pengesahan APBD tahun 2016 di masa tahun anggaran berjalan atau pada bulan Desember.
“Apa yang kita capai pada hari ini, tentu tidak lepas dari kerja keras dan dukungan Kepala SKPD, Kepala Bidang, Kepala Bagian dan seluruh pegawai baik berstatus PNS maupun honorer. Untuk kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas dukungan tersebut,” ungkap Ahmad Syah Harrofie.
Pada kesempatan itu, Pj Bupati Bengkalis juga mengingatkan bulan Januari ini, seluruh SKPD segera menunjukan perangkat pejabat kegiatan tahun 2016, seperti Pengguna Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) maupun Pejabat, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Pejabat Pengadaan dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK). Tidak hanya itu, pihaknya telah mengeluarkan surat edaran tentang penunjukan nama-nama calon kelompok kerja (Pokja) Unit Layanan Pengadaan (ULP).
Agar pelaksanaan kegiatan tahun anggaran 2016 berjalan cepat dan tepat waktu, serta tidak terkesan kejar tayang di akhir tahun, maka Pj Bupati Bengkalis mendesak SKPD untuk segera menyiapkan dokumen kegiatan, sehingga bisa langsung dimasukan ke proses pelelangan.
Di akhir amanatnya, Ongah Ahmad menekankan agar pegawai mengedepankan budaya malu. Yakni malu tidak bekerja, malu tidak masuk kantor, malu tidak memberikan pelayanan maksimal, serta malu tidak bekerja dengan baik. Apabila aparatur sipil negera (ASN) di lingkup Pemkab Bengkalis menjunjung tinggi budaya malu, maka akan menghasilkan output yang maksimal bagi pembangunan Kabupaten Bengkalis yang lebih maju.(adv/a)