PEKANBARU (RP) - Anies Baswedan berkunjung ke Balai Adat LAM Riau, Selasa (3/12) siang, menjelang menjadi narasumber dalam konferensi anti kecurangan 2013 di Pekanbaru.
Peserta konvensi Capres Partai Demokrat itu mengajak untuk membentuk SDM yang lebih baik lagi.
Dengan demikian, Riau tidak akan bergantung lagi dengan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki sebab ini akan habis.
Hadir dalam kesempatan tersebut Ketua MKA LAMR, Tenas Effendy yang menyambut kehadirannya dalam dialog dan Ketua Harian LAM Riau, Al azhar bertindak selaku moderator. Selain itu juga hadir pemuka masyarakat dan relawan Anies Baswedan.
“Riau harus dapat menangkap perubahan zaman. Dan langkah-langkah strategis juga harus dipersiapkan dari sekarang, seperti menyiapkan SDM yang benar-benar mumpuni dalam persaingan global,” paparnya menjawab pertanyaan peserta dialog yang hadir terkait kurangnya perhatian pusat ke daerah. Anies merupakan salah satu tokoh yang concern terhadap pendidikan.
Karenanya, dalam pertemuan tersebut, ia juga meminta arahan dan petunjuk serta masukan dari budayawan Riau. “Posisi Riau yang sangat strategis harus dipersiapkan untuk hal yang lebih besar,” sambungnya.
Sementara itu Tenas Effendy menyambut baik kunjungan tersebut. Ia menilai memang bagaimanapun sistem dan tatanan yang ada, tanpa manusia yang berakhlak dan bermoral hanya akan sia-sia saja.
“Jati diri bangsa harus diawali dengan anak muda, dan melalui pendidikan seperti yang disampaikan beliau (Anies) adalah hal yang harus dipersiapkan dengan baik,” ujarnya saat memberi pengarahan.
Sebelum melakukan pertemuan di LAMR, Anies Baswedan memberikan kuliah umum pada ratusan mahasiswa di Fakultas Pertanian Universitas Riau dengan mengangkat tema ‘’Memenangkan Indonesia Menyongsong Kepemimpinan Berintegritas’’. Di sela-sela pemaparannya, Anies mengajak mahasiswa cinta produk Indonesia.
Anies mengatakan, jika Indonesia ingin memenangkan persaingan, maka harus mendorong kualitas produk dalam negeri. Ia mengajak para mahasiswa untuk mengampanyekan produk dalam negeri. Namun ia mengingatkan juga agar kampanye ini tidak keliru perspektif.
‘’Kampanye cinta produk Indonesia bukan memakai spanduk, tapi ceritakan pengalaman-pengalaman sukses di sana agar jadi sumber inspirasi,’’ jelas Anies.
Anies dalam pemaparannya menyebutkan, Indonesia masih dihantui oleh rasa takut. Padahal jika ingin menang dalam persaingan global harus diwarnai oleh rasa berani.
Apalagi kata Anies, kalangan anak muda seperti mahasiswa, hendaknya berani menaklukkan persaingan di dunia.
‘’Kenapa Cina dan India bisa, hendaknya Indonesia dengan jumlah penduduknya juga banyak harusnya bisa. Tinggal bagaimana meningkatkan cara untuk menjadi pemenang,’’ ucap Anies bersemangat.
Lebih lanjut Anis menyebutkan ada tiga hal untuk memenangkan kompetensi global. Mulai dari sumber daya manusia, memiliki integritas dan siap menjadi leader atau pemimpin.
“Hari ini kerusakan leader yang muncul dari kalangan muda adalah fenomena pejabat muda. Maksudnya, mereka anak-anak muda yang jadi pemimpin karena ditunjuk kalangan tua. Yang kita perlukan hari ini adalah anak muda yang muncul karena keberaniannya, siap menjadi leader dan memahami kompetensi dirinya sendiri,’’ ungkap Rektor Universitas Paramadina ini.
Turut hadir dalam kuliah umum ini, Dekan Fakultas Pertanian Prof Usman Pato, PD II Mardiansyah SHut MSi dan Pembantu Rektor IV Dr Adhy Prayitno.(egp/end)