Kades dan Tokoh Masyarakat Rohul Mengadu ke Bupati

Riau | Rabu, 04 Desember 2013 - 09:50 WIB

PASIRPENGARAIAN (RP) - Kepala Desa (Kades) bersama tokoh masyarakat Desa Sontang Kecamatan Bonai Darussalam, Selasa (3/12) siang mengadu ke Bupati Rohul Drs H Achmad MSi, terkait keberadaan PT Andika Permata Sawit Lestari yang beroperasi di wilayahnya.

Dalam pertemuan yang dilaksanakan selama 15 menit di rumah dinas Bupati Rohul itu, belasan tokoh masyarakat itu menyampaikan sejumlah tuntutan secara lisan kepada Bupati Rohul terhadap PT Andika yang yang selama ini tidak peduli dengan masyarakat tempatan dan teror dari PAM Swakarsa perusahaan kepada masyarakat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Terlihat hadir Kepala Desa Sontang Zulfahrianto, tokoh masyarakat Jasman bergelar Datuk Bandaro, Ketua BPD Sontang Sudirman, anggota DPRD Rohul Dapil III Murkhas SPd dan Safrianto PN SE dan tokoh masyarakat lainnya.

Tuntutan tokoh masyarakat Sontang tersebut, di antaranya PT APSL dapat menjalankan peraturan desa (Perdes) tentang pembagian hasil TBS.

Kemudian meminta dibuka pembelian buah (PB) bagi warga Sontang, termasuk diberikannya kesempatan masyarakat untuk mengelola limbah dengan cangkang sawit.

Selanjutnya, lahan masyarakat yang dikuasai PT APSL diukur ulang dan perusahaan harus memperkerjakan putra daerah setempat untuk Pam Swakarsa, agar perusahaan tidak mendatangkan dari luar daerah yakni warga Flores yang selalu menakuti warga. Termasuk dana CSR harus diberikan membantu pembangunan desa.

Menyikapi tuntutan dan aspirasi tokoh masyarakat Sontang tersebut, Bupati Rohul Drs H Achmad MSi kepada wartawan, Selasa (3/12) menyebutkan pemerintah daerah baru hari ini (Selasa,red) menerima pengaduan masyarakat Sontang terkait permasalahan yang dihadapinya.

Menurutnya, pemerintah daerah akan secepatnya memanggil PT APSL dan duduk bersama dengan masyarakat Sontang, agar kedua belah pihak tidak dirugikan.

‘’Kita akan komunikasikan dan pelajari dulu, secepatnya dilakukan mediasi kedua belah pihak. Bagaimanapun investasi dari insvetor tetap diperlukan, dilain pihak masyarakat harus diberdayakan dan dilindungi, kedua hendaknya saling menguntungkan,’’ ujar Achmad.

Orang nomor satu Rokan Hulu itu, menghimbau kepada Kades Sontang untuk dapat menciptakan situasi diwilayah kerjanya kondusif.

Untuk sementara agar masyarakat menahan diri dulu, menjelang penyelesaian permasalahan ini, jangan sampai melakukan tindakan yang dapat merugikan masyarakat itu sendiri.

Dalam pada itu, Kades Sontang Zulfahrianto SE kepada wartawan, Selasa (3/12) menyebutkan, PT APSL berdiri sejak tahun 1999, perusahaan telah menguasai lahan masyarakat hingga saat ini tidak pernah peduli dengan Kondisi Masyarakat Sontang yang masih hidup dibawah garis kemiskinan.

Bahkan pihak desa mendatangi Perusahaan untuk menyampaikan keluhan masyarakat,  namun tidak pernah di gubris,malah terkesan selalu mengancam warga.

Dia menambahkan, sejumlah tuntutan yang disampaikan masyarakat Sontang itu, selama ini tidak pernah digubris termasuk tidak berjalannya program CRS.

‘’Sesuai kesepakatan bersama , saya dan perwakilan masyarakat mendatangi Bupati Rohul, untuk menyampaikan permasalahan yang timbul. Harapan kita ada tindaklanjut dari pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan yang ada sebelum masyarakat bertindak sesuai dengan kehendaknya,’’ ujar Kades.

HRD PT Andika Permata Sawit Lestari Joni Marpaung saat dihubungi melalui telepon selulernya tidak diangkat.(epp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook