BAGANBATU (RP) - Sekitar 50 hektare lahan sawah di Dusun Bagan Sinembah Kepenghuluan Bagan Sinembah (BGS), Kecamatan BGS, terendam dalam sepekan terakhir, ini diakibatkan oleh curah hujan yang cukup tinggi.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pertanian dan Peternakan Kecamatan BGS, Juliamer Damanik tidak menafikan hal tersebut.
‘’Berdasarkan laporan yang kita terima memang demikian, untuk itu kita juga sudah melakukan peninjauan langsung ke lokasi guna memastikannya dan memang sebagian lahan padi mengalami banjir,’’ kata dia.
Diterangkan, karena hujan itu lahan yang sudah mulai ditanami benih padi umur dua pekan itu menjadi rusak, mati dan bahkan busuk.
Berdasarkan informasi dari Ketua Kelompok Tani BGS Ajib, Senin (2/12) mengatakan, terendamnya lahan percetakan sawah disebabkan saluran primer yang ada di lokasi lahan tersebut tidak mampu menampung debit air yang sangat besar karena hujan.
Menurutnya, setakat ini petani telah rugi akibat banjir yang merendam lahan pertanian padi tersebut. ‘’Jelas para petani banyak yang rugi karena benih yang sempat ditanam selama dua pekan itu kini sudah mati akibat terendam banjir,’’ katanya.
Dia mengatakan akibat banjir tersebut sejumlah petani lebih memilih untuk pulang kampung sementara waktu.
‘’Ya ada petani pendatang, jadi kalau sudah seperti ini kondisinya mereka sekarang pada pulang kampung ke Perbaungan, Sumut,’’ kata Ajib.
Terkait dengan adanya sumbatan atau tidak lancarnya aliran genangan air pada saluran yang tersumbat, dia mengatakan pihaknya sudah berulang kali melakukan pembersihan secara swadaya namun hal itu tidak berlangsung dengan optimal karena keterbatasan peralatan yang ada.(fad)