PEKANBARU (RP) - Di Riau, sebanyak 25.447 peserta mengikuti tes ujian tertulis CPNS 2013 jalur umum yang dilaksanakan serentak di empat kabupaten; Kepulauan Meranti (7.019 peserta), Siak (6.300 peserta), Rokan Hilir (8.106 peserta) dan Kuantan Singingi (4.022 peserta).
Sementara untuk Kota Pekanbaru sudah dilaksanakan 21-24 Oktober 2013 lalu. Sedangkan Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) ujian tulisnya baru dilaksanakan Sabtu (8/11) mendatang.
Secara serentak ujian dilaksanakan pukul 08.00-10.00 WIB. Sebanyak 120 soal diujikan dengan disediakan jawaban pilihan.
Sedangkan materinya meliputi pengetahuan umum, yang dikombinasikan di dalamnya tentang sejarah, matematika, bahasa Indonesia, dan lain sebagainya.
Beragam pendapat terkait soal ujian tertulis kali ini. Ada di antara peserta yang mengatakan cukup mudah. Tapi, ada juga yang mengatakan pilihan jawaban soalnya membingungkan.
‘’Soalnya tak sulit Bang, hanya saja pilihan jawabannya itu yang membingungkan,’’ kata Vita, salah seorang peserta tes formasi kesehatan di Kabupaten Siak.
Lulusan D3 Keperawatan dari salah satu perguruan tinggi di Pekanbaru ini mengaku telah mempersiapkan diri dengan latihan menjawab kisi-kisi soal CPNS dari buku yang dibelinya.
‘’Dari semua soal, Insya Allah saya jawab semuanya,’’ katanya. ‘’Namun benar atau tidaknya, itu tergantung dari hasil penilaian. Karena menurut saya jawaban saya itu benar,’’ tambah dia.
Lain pula dengan Anshari, peserta tes dari jalur teknis yang juga di Kabupaten Siak. Menurutnya, materi soalnya relatif baru, beda dengan dua tahun sebelumnya yang ia ikuti. Meski menggunakan LJK, namun ia agak sedikit kewalahan dalam menjawab soal.
‘’Banyak yang meragukan pilihan, sementara waktunya terbatas. Seharusnya jika materi soalnya seperti ini, waktunya lebih banyak lagi disediakan,’’ kata dia.
Terhadap peluang kelulusan sendiri, kedua peserta tes ini tak berharap banyak, mengingat persaingan begitu ketat. ‘’Saya pasrah saja lah, karena usaha telah dilakukan,’’ sebutnya.
Sementara itu, salah seorang peserta asal Kuantan Hilir, Kuantan Singingi, Sepnita mengaku tidak menemukan kendala berarti dalam menjawab soal.
‘’Semua soal terisi, dan tidak begitu sulit,’’ kata pelamar tenaga pendidikan ini. Secara umum pelaksanaan tes berjalan lancar. Ada juga beberapa daerah pesertanya tidak hadir.
Seperti di Siak, ujian berlangsung di SD dan SMP Islamic Centre. Mereka memiliki waktu 120 menit yang disediakan untuk mengerjakan soal teknik kemampuan dasar.
Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi di sela-sela peninjauan pelaksanaan tes, tak lupa memberikan motivasi. ‘’Selamat ujian ya. Percaya diri sendiri,’’ kata dia.
Selama pelaksanaan tes, diakui Bupati, panitia pelaksana telah menyiapkan dengan baik, meski adanya beberapa keterbatasan ruangan yang dinilai kurang efektif bagi peserta tes. Bisa saja tahun depan sistemnya tak lagi seperti ini, melainkan sistem CAT. Peserta ujian menggunakan komputer dan dilakukan bertahap.
‘’Kami berharap, hasil tes ini sesuai dengan yang diharapkan, terutama kompetensi mereka di masing-masing formasi,’’ sebut Syamsuar.
Sekda Siak, Drs H Amzar menambahkan, jumlah formasi yang diberikan pada Siak belum mencukupi. Meski akan ada penambahan 175 pegawai di tiga formasi CPNS tahun ini, itu dinilai belum seberapa. ‘’Masih terus berkurang,’’ kata dia.
Meski dalam kondisi kekurangan, Pemkab telah melakukan inventarisasi terhadap tenaga yang prioritas diperlukan, seperti kesehatan dan akuntansi. Namun sayangnya, akuntansi tak ada tahun ini.
Kepala BKD Siak Drs Prawira Rafadi MSi mengaku bersyukur ujian dapat berjalan lancar. Ia sempat khawatir pelaksanaan tes ini mengalami gangguan, karena tenaga pengawas berhalangan hadir.
‘’Alhamdulillah, seluruh pengawas hadir dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,’’ kata dia. Ia menyebut, untuk pelamar umum pukul 10.00 WIB tadi sudah selesai, sementara K2 pukul 15.00 WIB. Semua lembaran jawaban sudah disterilkan dan siap dibawa ke Pekanbaru.
Mengenai kehadiran peserta tes, kata dia, jumlah secara keseluruhan belum nampak, karena masih direkap. Namun diperkirakan di bawah seratus peserta tes yang tak mengikuti tes.
Di Rokan Hilir, Wakil Bupati H Suyatno menyaksikan pelaksanaan ujian di sejumlah tempat di Kota Bagansiapiapi. Sekitar pukul 07.30 WIB, ia sudah berada di aula Perguruan Wahidin dan tempat ujian lainnya.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah Rohil Roy Azlan dan staf turut mengatur dan memeriksa setiap peserta yang masuk, dengan mencocokkan tanda pengenal dan identitas peserta. ‘’Untuk pelaksanaan ujian 8.106 orang berjalan lancar dan aman,’’ jelas Suyatno.
Tes kemarin sebanyak 60 peserta harus menunggu hingga 30 menit karena keterlambatan soal dan LJK. Akibatnya sebagian peserta harus istirahat ke luar ruangan. Pukul 09.00 WIB baru masuk ruangan kembali.
‘’Soal ujian terlambat dari Inspektorat Rohil, terpaksa panitia menjemput. Namun soal ujian tersebut sesuai dengan aslinya dan tidak di fotokopi,’’ ujar panitia pengawas dari BKD Rohil, Fauzi, yang juga mengatakan di lokasi ujian lain berjalan tepat waktu.
Wabup yang kebetulan tiba di tempat tersebut langsung menginstruksikan panitia untuk segera membawakan materi yang diperlukan. Suyatno juga meminta panitia untuk memberikan waktu tambahan sekitar setengah jam. Di Teluk Kuantan ujian dipusatkan di Sport Center Kuansing berjalan aman dan lancar. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kuansing menurunkan 452 tenaga pengawas dibantu personel Satpol PP dan pihak kepolisian.
‘’Ujian berjalan lancar, sesuai yang kita harapkan, termasuk seluruh soal dan lembar jawaban semuanya lengkap,’’ ujar Kepala BKD Kuansing, Ramli SSos.
Menurut Ramli, ujian diikuti 4.022 peserta dari jalur umum dan 386 peserta dari honorer K2. ‘’Kalau yang di stadion ini semua dari jalur umum, sedangkan untuk K2 kita laksanakan di hall B,’’ ujarnya.
Untuk pagi, kata Ramli, dilaksanakan Tes Kompetisi Dasar (TKD) untuk seluruh peserta. Selanjutnya pada siang hari dilanjutkan dengan Tes Kompetisi Bidang (TKB) khusus bagi honorer K2.
Untuk menjamin transparansi pelaksanaan ujian ini, sebut Ramli, ikut mengawasi Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Riau dan Badan Kepegawaian Nasional (BKN). Usai ujaian, seluruh soal dimusnahkan, sedangkan LJK akan langsung dikirim ke BKD Riau dengan pengawalan pihak kepolisian.
‘’Jadi cukup ketat, tidak ada celah untuk melakukan kecurangan. Seluruh soal setelah kita buatberita acaranya langsung dibawa ke Pekanbaru,’’ kata Ramli.
Untuk peserta, lanjut Ramli, dari seluruh pelamar yang dinyatakan lulus administrasi ada 9 pelamar yang tidak mendaftar ulang.
Dua dari tenaga teknis dan tujuh dari tenaga guru. Di Selatpanjang, 7.348 lembar soal juga dimusnahkan usai ujian di Mapolres Kepulauan Meranti di Jalan Pembangunan, Tebingtinggi.
Pemusnahan dilakukan Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pembinaan (BKPP) disaksikan Polres Kepulauan Meranti, BPKP, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau, Yayasan Pejuang Kepulauan Meranti, termasuk sejumlah wartawan. PPTK Pelaksanaan Tes Penerimaan CPNS Meranti, Armizar mengungkapkan, seluruh soal yang digunakan termasuk cadangan dimusnahkan.
‘’7.348 soal kita musnahkan. Sementara lembar jawaban yang sudah diisi pelamar dan lembar jawaban cadangan sebesar 10 persen dibawa ke Pekanbaru,’’ ujarnya.(aal/fad/jps/amy)