CPI: Sumur Tak Keluarkan Lumpur

Riau | Senin, 04 November 2013 - 11:56 WIB

CPI: Sumur Tak Keluarkan Lumpur
Kondisi rumah di sekitar sumur minyak di Kepenghuluan Bangko Bakti yang dikabarkan terkena lumpur. Pada foto ini terlihat tidak ada bekas-bekas lumpur yang merendam rumah tersebut. Foto diambil Senin (28/10/2013). Foto: Humas chevron for riau pos

PEKANBARU (RP) - Manager Communications PT CPI Tiva Permata menegaskan tidak ada pipa bocor atau sumur minyak yang mengeluarkan lumpur di Kepenghuluan Bangko Bakti, Kecamatan Bangko Pusako, Rohil seperti diberitakan sebelumnya.

Kejadian yang sebenarnya adalah beberapa waktu lalu, Chevron melakukan pengeboran sumur di daerah Kepenghuluan Bangko Bakti.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Untuk keperluan itu, Chevron meratakan tanah di lokasi tapak sumur. Karena secara topografis kedua sumur itu terletak di lokasi yang lebih tinggi daripada area sekitarnya, maka saat turun hujan, secara alami air akan mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang lebih rendah.

‘’Meskipun demikian, pemantauan kami di lapangan menunjukkan bahwa air hujan yang bercampur tanah kuning dari lokasi tapak sumur ada yang menggenangi halaman beberapa rumah penduduk, tapi tidak sampai membanjiri rumah atau perumahan masyarakat. Hingga saat ini, sumur-sumur tersebut beroperasi normal, sama sekali tidak memproduksi air maupun lumpur/tanah,’’ katanya.

Mengingat saat ini adalah musim penghujan, Chevron berencana untuk memperbaiki parit dan gorong-gorong yang ada sehingga aliran air hujan akan tersalur lebih lancar dan menghindarkan kemungkinan banjir.

“Chevron juga sedang mempertimbangkan kemungkinan penanaman rumput di sekitar tapak sumur. Sepanjang pengalaman kami, tapak sumur memang tidak ditanami rumput untuk memudahkan pengerjaan pengeboran dan perbaikan sumur. Seiring waktu, tanah kuning di tapak sumur juga akan memadat dengan sendirinya,” ujar Tiva.

Selain masalah erosi tanah di Kepenghuluan Bangko Bakti ini juga ada tuntutan masyarakat atas keretakan bangunan rumah mereka. Chevron menyerahkan kepada PU Pemkab Rohil untuk membuat asesmen.

Chevron akan melakukan tindakan yang diperlukan setelah menerima hasil asesmen dan rekomendasi dari dinas terkait tsb. Yang jelas, Chevron bertanggung jawab atas keselamatan operasinya.

Sebelumnya diberitakan bahwa pihak Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Rokan Hilir mendapat laporan lumpur dari aktivitas pengeboran sumur minyak 116 milik CPI di Dusun Balam Utara, Kepenghuluan Bangko Bakti, Rohil mencapai pemukiman warga sekitar.   

‘’Kami lihat dari hasil laporan di kantor Bangko Camp Balam bahwa potensi minyak di lokasi over kapasitas, tekanan gas yang dikeluarkan bersama lumpur pun cukup besar dan tidak tertampung. Seharunya pihak kontraktor sudah menyiapkan SOP kalau terjadi sesuatu di luar dugaan. Akibatnya lumpur yang tidak tertampung langsung mengalir ke pemukiman warga,” kata Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Rokan Hilir Bahtiar melalui Kepala Bidang Penataan Lingkungan Hidayat, Jumat (1/11).

Sedangkan Camat Bangko Pusako Sukardi juga mengharapkan pihak PT CPI melakukan ganti kerugian dan sebelumnya dilakukan pendataan di lapangan berapa unit rumah warga yang terkena lumpur akibat pengeboran minyak.

“Warga minta adalah semacam kompensasi dari PT Chevron akibat genangan lumpur ke rumah mereka yang jelas merugikan warga. Permintaan itu suatu hal yang wajar. Kami belum tahu sepenuhnya akibat yang ditimbulkan oleh genangan lumpur tersebut,” kata dia.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook