PEKANBARU (RP) Kementerian Agama Provinsi Riau mengkhawatirkan nilai-nilai sejarah yang bersifat religius mulai terkikis di tengah-tengah masyarakat. Misalnya, sejarah tokoh-tokoh ulama yang kurang dipahami masyarakat.
Kondisi itu dinilai semakin terkikis dengan perkembangan zaman dan pesatnya pengaruh asing. Untuk itu, seluruh pihak terkait harus dapat bersinergi dalam mengantisipasi kemiskinan sejarah tokoh agama dan ulama di Riau.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau, H Tarmizi Tohor kepada Riau Pos, Ahad (3/11). Menurutnya, poin tersebut tidak bisa dianggap sebagai hal yang sederhana, karena berimbas pada pemahaman dan pengetahuan generasi penerus di Riau.
Siapa yang masih mengenal Hamid Sulaiman dan beberapa tokoh sejarah ulama dan agama di Riau. Generasi muda cenderung melupakan itu. Inilah peran kita bersama dalam mensosialisasikannya, urai Tarmizi.
Wujud sosialisasi itu, ungkap Tarmizi dapat dilakukan dengan menuliskan karya-karya para tokoh agama dan ulama terkemuka itu dalam buku. Begitu juga dengan bersinergi dan berkorelasi bersama instansi terkait dalam menyosialisasikan nilai-nilai sejarah dan agama.
Kita sering tidak mengetahui, bahwa tokoh-tokoh ulama yang ada di Riau namanya sampai ke tingkat nasional, bahkan internasional. Paling tidak dapat menjadi motivasi bagi generasi muda agar menjadi lebih baik lagi, tuturnya.(rio)
