(RIAUPOS.CO) -- Program smart kampung mendorong desa untuk mengadaptasi kemajuan teknologi informasi dalam memberikan pelayanan. Desa yang selama ini dianggap kampungan dan tertinggal ingin diubah dengan sentuhan digital.
Melihat keberhasilan program smart kampung seperti yang telah diterapkan di Kabupaten Banyuwangi, Bupati Siak Drs H Alfedri akan mengadopsi program tersebut.
“Kami mendorong program smart kampung agar dapat diterapkan di Kabupaten Siak. Inovasi Ini dimungkinkan dengan keberadaan Undang- Undang No 6/2014 tentang kampung, yang mana desa atau kampung diberi kewenangan dan keleluasan untuk berinovasi dan kreativitas,” ujar Bupati Alfedri .
Alfedri mengharapkan, inovasi ini dapat meningkatkan semua potensi yang ada di kampung-kampung. Karena salah satu indikator smart kampung ialah pelayanan publik dengan pendekatan teknologi informasi. Selain juga pengembangan ekonomi desa dan pengentasan masyarakat dari kemiskinan.
“Dengan program itu pula, saat ini inovasi tumbuh subur. Desa-desa berlomba menampilkan inovasi masing-masing, sehingga warga desa kian mudah dan murah mengakses layanan publik,” ungkap Alfedri.
Dikatakan Alfedri, smart kampung di Kabupaten Banyuwangi sangat membantu dan permudah untuk melihat hasil dari penggunaan dana mulai dari 5 persen hingga sudah digunakan dengan target 100 persen.
“Dana kampung dapat di akses di beberapa tahun terakhir sampai dengan tahun berjalan, mulai dari progres 10-50 persen sampai dengan 100 persen kita tahu bupatinya pun dapat mengetahui, “ungkap Alfedri.
Tujuannya selain pengawasan, juga memaksimalkan dana kampung agar tepat sasaran dan masyarakat dapat menikmati manfaat dari dana kampung tersebut. Smart kampung juga dapat mempermudah dalam penyusunan APBkam, meskipun aplikasinya sudah duluan dibuat oleh kementerian terkait.
Kemudian dengan smart kampung data penduduk miskin by name-nya bisa tahu setiap penduduk. Kemudian di mana tempat tinggalnya bisa dilihat dan diketahui dari 14 variabel data penduduk miskin.
“Kita dapat mengetahui berapa pendapatannya, ukuran rumahnya, lantai rumahnya terbuat dari apa dan lain-lain. Semuanya sudah ada dapat diakses melalui aplikasi tersebut,” paparnya.
Dia juga berharap penerapan program smart kampung kantor penghulu atau balai penghulu ini menjadi tempat pelayanan terpadu, sehingga kantor penghulu bisa dijadikan rumah kreatif citizen sourcing.
Smart kampung juga dapat digunakan tempat pemasaran produk unggulan UMKM yang ada di setiap kampung. Dirinya berharap kepada penghulu untuk kembali mendata berapa jumlah pelaku UMKM dan produk ekonomi kreatifnya yang ada di kampungnya masing-masing.
“Bagaimana ke depan melalui produk UMKM berdaya saing dengan memperhatikan kemasan dan kualitas produk melalui online dapat dipasarkan,” paparnya.(adv)