PLN Segera Atasi Krisis Listrik Sumatera

Riau | Rabu, 04 September 2013 - 08:08 WIB

JAKARTA (RP) - Direktur Operasional Listrik Jawa, Bali, dan Sumatera PT PLN, Ngurah Adnyana mengungkapkan sebab musabab krisis listrik di wilayah Sumatera yang terjadi belakangan ini.

Menurutnya, pemadaman bergilir terjadi akibat defisit listrik serta terlambatnya pembangunan listrik berbahan bakar batubara oleh sejumlah kontraktor asal Cina.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Seperti di PLTU Nagan Raya 2x110 MW di Meulaboh, Aceh, PLTU Pangkalansusu 2x200 MW di Sumatera Utara dan PLTU Teluk Sirih 2x112 MW di Sumatera Barat.

‘’Contohnya, PLTU Nagan Raya yang seharusnya sudah selesai tahun lalu tapi sampai sekarang masih belum beres,’’ ujar Ngurah, Selasa (3/9).

Untuk itu, PLN mulai membuat program guna mengatasi krisis listrik di wilayah Sumatera. Salah satunya dengan menambah pasokan daya listrik yang lebih besar.

‘’Di Medan, Sumatera Utara, PLN Sumbagut akan menyewa genset 150 MW yang diharapkan segera akan masuk. Kami juga meminta tambahan pasokan listrik dari Inalum. Akhir Oktober juga akan ada tambahan 150 MW lagi,’’ paparnya.

Sementara untuk wilayah Sumbar dan Riau, dikatakan Adnyana, tidak terlalu parah dibandingkan Sumut. Krisis listrik di Sumbar, kata dia, hanya sementara karena pembangkit diperbaiki hingga memakan waktu tiga bulan.

‘’Di mana dalam satu hingga dua bulan ini, pembangkit baru di Teluk Sirih sudah beroperasi walau biasanya pembangkit baru tidak bisa langsung lancar,’’ terang dia.

PLN juga tidak takut menambah pasokan daya listrik, walau nantinya akan dipersoalkan melakukan inefisiensi seperti yang pernah diperkirakan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Seperti diketahui, Dahlan Iskan telah menginstruksikan jajaran Direksi PLN untuk berani mengambil langkah darurat menambah pasokan daya listrik.

‘’Saya sudah minta dengan keras agar Direksi PLN segera menambah daya secara darurat untuk Padang. PLN yang semula takut mengambil langkah akhirnya juga sudah menuruti instruksi itu dengan menambah 50 MW yang sudah akan beroperasi akhir bulan ini,’’ terangnya Dahlan pada JPNN, Senin (2/9). Menurutnya, langkah itu tepat dilakukan ketimbang rakyat harus menderita.

‘’Dengan langkah ini PLN memang akan dipersoalkan melakukan inefisiensi, tapi keadaan di Padang sudah sangat darurat. Biar saja dipersoalkan seperti dulu saya juga dipersoalkan. Masalahnya rakyat Sumbar sudah sangat menderita,’’ tutupnya.

Pemprov Riau Surati PLN

Di bagian lain, Pemerintah Provinsi menyurati PLN Pusat untuk mencarikan solusi krisis listrik di Riau. Pernyataan tersebut ditegaskan Wakil Gubernur Riau (Wagubri) HR Mambang Mit saat ditemui Riau Pos, Selasa (3/9) di kantor gubernur.

Menurutnya, kondisi yang terus terjadi di Riau terkait pemadaman yang sudah terlalu sering terjadi memang harus ada solusi yang benar-benar membantu. Tidak justru berharap dan memohon turunnya hujan.

‘’Kalau PLTA kering dan hanya menunggu hujan tanpa ada jalan keluar sama saja tidak ada usaha. Sementara pemadaman terus terjadi semakin rutin sekarang ini. Kondisi ini yang akan disampaikan kepada PLN pusat,’’ tegasnya.

Tujuan surat yang diakui Mambang akan diserahkan kemarin tersebut ditujukan kepada Direktur Utama PLN Pusat. Sebagai surat resmi yang akan memaparkan kondisi di Riau. ‘’Yang jelas, kita meminta adanya solusi dan bisa ditindaklanjuti nantinya,’’ harap Mambang.(chi/jpnn/egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook