Laporan DESRIANDI CANDRA, Pekanbaru desriandicandra@riaupos.co
Masyarakat Riau tidak hanya bisa menyaksikan ketangkasan para atlet dari provinsi se Indonesia yang bertanding di setiap cabang olahraga.
Masyarakat juga bisa mengisi waktu luang dengan museum olahraga yang dibuka di kawasan Museum Sang Nila Utama Pekanbaru.
Museum Olahraga memang dibuka untuk menyemarakkan pelaksanaan PON di Riau. Museum Olahraga dibuka mulai 3-17 September 2012 mendatang. Hal ini dikatakan Kepala Seksi Museum Olahraga Nasional, Ali Gunawan yang menjadi penanggung jawab pelaksanaan pameran museum olahraga menyemarakkan PON di Riau, Senin (3/9) di Pekanbaru.
Setiap penyelenggaraan PON, pagelaran museum olahraga pun ditampilkan. Begitu juga dengan perhelatan PON di Riau, pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga, UPT Museum Olahraga Nasional, menggelarnya.
Meski tidak semua koleksi museum olahraga nasional yang dipajang dan berada di museum olahraga PON di Pekanbaru Riau, namun yang ada sudah bisa menyemarakkan. “Yang kita tampilkan adalah atlet-atlet yang memiliki prestasi olahraga tingkat nasional dan internasional,” ujarnya.
Di museum olahraga PON, masyarakat Riau dan pengunjung lainnya bisa melihat prestasi gemilang yang ditorehkan atlet Indonesia. Misalnya, prestasi pebulutangkis Indonesia, Rudy Hartono, Susi Susanti, petinju nasional Indonesia Elias Pical, atlet binaragawan Indonesia Ade Ray, serta beberapa cabang olahraga favorit lainnya seperti atletik, tenis lapangan Yayuk Basuki, renang, menembak, balap sepeda hingga ke ekspedisi Gunung Everest.
Sampai 2012 ini, koleksi yang dimiliki Museum Olahraga Nasional sebanyak 1500 koleksi. Berupa medali, piala, foto, replika, maskot PON, dan obor. Dikatakannya, ide untuk mendirikan Museum Olahraga Nasional, berawal dari Sri Sultan Hamengkubuwono IX sewaktu menjabat sebagai Ketua Koni Pusat tahun 1981.
Museum Olahraga muncul melalui Yayasan Panji Olahraga. Ide ini kembali dicetuskan Menpora Dr Abdul Gafur tanggal 4 Oktober 1987 yang kemudian dilakukan peletakan batu pertama dan diresmikan Presiden Soeharto 20 April 1989 bertepatan dengan HUT TMII.
Museum Olahraga Nasional mendapatkan legalisasi hukum berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga tahun 2007.
Misinya adalah, melestarikan puncak karya dan prestasi olahraga sebagai bahan kajian sejarah dan lingkungan, menyediakan fasilitas kepada masyarakat menuju terwujudnya masyarakat gemar belajar dan berkehidupan yang sehat fisik, mental dan spiritual.
“Di Riau ini selain untuk menyambut dan menyemarakkan PON di Riau, juga bertujuan untuk memberikan motivasi pada atlet yang bertanding, mengukir prestasi dengan semangat sportifitas,” ujarnya.
Pameran Museum Se-Sumatera Dibuka
Asisten III Setdaprov Riau, H Joni Irwan memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan pameran museum se-Sumatera yang dilaksanakan di kompleks Museum sang Nila Utama Pekanbaru, 3-17 September 2012. Pelaksanaan pameran ini, dinilainya memberikan kontribusi pada anak didik, generasi muda dan masyarakat Riau. Apalagi yang ditampilkan berkait dengan sejarah Islam dan perkembangannya di Riau serta tentang kebudayaan Melayu Riau.
“Kalau anak didik kita mau melihat, datanglah ke Museum Sang Nila Utama,” ungkapnya saat ditemui Riau Pos usai membuka pelaksanaan pameran museum se-Sumatera, Senin (3/9) di halaman Museum Sang Nila Utama Pekanbaru. Karena itu, menurutnya, iven ini perlu ditingkatkan. Begitu juga dengan koleksi yang dimiliki Museum Sang Nila Utama.
Joni Irwan bersama dengan Kepala Dinas Budpar Riau, H said Sarifudin SE MP dan Ketua Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu Riau, H Tenas Effendy melihat satu persatu koleksi yang dipamerkan dalam pameran kali ini.(muh)