Tiga Tahun Masjid Raya Terbengkalai

Riau | Kamis, 04 Juli 2013 - 10:44 WIB

Tiga Tahun Masjid Raya Terbengkalai
Pembangunan revitalisasi Masjid Raya Pekanbaru tak kunjung diselesaikan hingga terbengkalai lebih tiga tahun, Rabu (3/7/2013). Foto: defizal/riau pos

PEKANBARU (RP)  - Hampir empat tahun renovasi Masjid Raya Pekanbaru terbengkalai. Proses renovasi masjid tertua di Pekanbaru itu mestinya sudah tuntas 2010 lalu. Namun hingga saat ini kondisinya tak kunjung selesai.

‘’Tak tahulah kapan akan siap masjid ini. Inilah kondisi masjid yang dulu terkenal dengan sejarah berdirinya, bahkan menjadi cagar budaya, namum renovasi yang dilakukan tidak kunjung selesai,’’ ungkap Saleh, salah seorang jamaah yang ditemui Riau Pos, di Masjid Raya Pekanbaru, Rabu (3/7).

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dari pantauan Riau Pos, kondisi masjid memang dalam keadaan belum terselesaikan, terutama di bagian luar masjid, seperti, tempat wudhu, parkir dan dinding luar masjid yang hanya masih diplaster.

Sementara untuk di dalam, terutama lantai sudah dipasang keramik, dinding juga sudah sebagian dicat, dan tiang peyangga di dalam sudah diplaster.

Kondisi Masjid Raya yang tak kunjung siap ini juga sempat dikeluhkan beberapa jamaah. Warga berharap pemerintah daerah menepati janji untuk memugar Masjid Raya menjadi pusat dakwah Islam (Islamic Center) di Pekanbaru.

‘’Ya saya berharap cepatlah terselesaikan, agar jamaah yang ingin melaksanakan ibadah bisa nyaman dan khusuk,’’ ujar Muhammad Nasir (45), salah seorang jamaah kepada Riau Pos.

Sementara itu, ketika Riau Pos ingin menanyakan proses perkembangan renovasi masjid kepada pengurus masjid, Ketua I Masjid Raya Pekanbaru Raja Pangadilan Nasution mengatakan, pengurus tidak mengetahui permasalahan tersebut karena ada badan yang bertanggung jawab terhadap pembangunan masjid ini.

‘’Kalau masalah pembangunan fisik masjid, sebaiknya tanyakan dengan yang bertanggung  jawab, yaitu Badan Revitalisasi Masjid Raya Pekanbaru yang di-SK-kan oleh Gubernur Riau,’’ ungkap Ketua I Masjid Raya Pekanbaru Raja Pangadilan Nasution kepada Riau Pos usai Salat Zuhur, Rabu (3/7).

Menurut Pengadilan, pengurus masjid tidak mengurusi masalah pembangunan fisik. ‘’Yang kami urusi adalah bagaimana masjid ini bisa hidup dan ramai jamaah, apalagi kita akan menyambut bulan suci Ramadan,’’ tuturnya.

Masjid Raya Pekanbaru yang terletak di Jalan Senapelan atau dekat Pasar Bawah memiliki nilai historis yang tinggi karena  lekat dengan sejarah Kesultanan Siak Sri Indrapura.

Masjid itu awalnya dirintis oleh Sultan Siak IV Abdul Jalil Alamudin Syah abad ke-18, saat pusat Kesultanan Siak sempat dipindahkan ke Bukit Senapelan, nama daerah sebelum akhirnya menjadi Kota Pekanbaru.

Pemko: Tanggung Jawab Pemprov

Belum selesainya revitalisasi Masjid Raya Pekanbaru dinilai Pemko Pekanbaru melalaui Dinas Pekerjaan Umum (PU) adalah menjadi tanggung jawab Pemprov Riau.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PU Pekanbaru Edwin Supradana kepada Riau Pos, Rabu (3/7). Menurutnya, Dinas PU Pekanbaru tidak ada sangkut pautnya dengan proses revitalisasi masjid yang berada di dekat Pasar Wisata Pasar Bawah tersebut.

“Memang revitalisasi masjid harus bisa segera disempurnakan, tapi itu bukan PU Pekanbaru. Melainkan yang mengerjakan PU Provinsi dan yang lanjutkan ya provinsi. Kami tak ada sangkut pautnya,” terang Edwin.

Pemprov Janji Selesaikan

Untuk kegiatan revitalisasi tersebut, Pemerintah Provinsi Riau telah mengalokasikan dana mencapai Rp9,6 miliar. Alokasi dana itu disesuaikan dengan peruntukan perbaikan yang sudah dirancang tersebut.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, SF Hariyanto kepada Riau Pos, Rabu (3/7) di Pekanbaru. Dia menilai, proses tender sedang berlangsung.

‘’Ya kami akan lakukan revitalisasi untuk tahun ini. Saat ini sedang dalam tahap evaluasi penawaran. Dalam waktu dekat akan rampung,’’ janji Hariyanto.

Hanya saja, dia mengatakan alokasi dana yang diajukan masih belum memenuhi keperluan untuk finalisasi masjid raya tersebut. Untuk itu, kekurangan alokasi dana akan kembali diajukan pada 2014 mendatang.

‘’Memang dana revitalisasi fisik sudah dianggarkan. Namun, masih kurang mencapai Rp10 miliar. Kami harapkan dapat diajukan kembali tahun depan,’’ tuturnya.

Saat ditanyakan mengenai target finalisasi pengerjaan rumah ibadah itu, dia mengatakan proses pengerjaan dilakukan secara bertahap. Tapi direncanakan akan selesai 2014.(*3/ilo/rio/yls)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook