PEKANBARU (RP) - Operasi penanggulangan bencana asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau kembali diintensifkan karena perkembangan hot spot (titik panas/api) kembali meningkat, Rabu (3/7).
Padahal sebelumnya, hot spot hanya tersisa satu titik dari pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kemarin tercatat 14 titik api yang terpantau akibat Karhutla yakni di Bengkalis 4 titik, 4 titik di Rokan Hulu, 3 titik di Siak dan titik 3 di Rokan Hilir.
‘’Penanganan untuk memadamkan titik-titik api terus dilakukan. Meskipun volumenya sedikit dikurangi, karena faktor teknis SDM. Namun hingga operasi di Riau benar-benar tuntas, kami akan tetap bekerja maksimal untuk mengurangi asap hingga benar-benar hilang,’’ kata Kepala BNPB Syamsul Maarif kepada Riau Pos di Kantor Gubernur Riau, Rabu (3/7).
Karena kondisi cuaca di Riau yang masih kemarau, BNPB mengimbau dan mengajak seluruh pihak agar dapat bersama-sama menjaga supaya tidak melakukan aktivitas yang dapat menyebabkan Karhutla.
‘’Masyarakat, perusahaan dan korporasi diharapkan hendaknya bisa bekerja sama untuk saling menjaga kondisi hutan kita di Riau ini,’’ sambungnya.
Wakil Gubernur Riau HR Mambang Mit terkait meningkatnya jumlah titik api harus segera diantisipasi agar tidak terus menjalar ke lahan lainnya.
‘’Penanganan tetap akan diintensifkan, sehingga pekerjaan tim Satgas tuntas. Tentunya kita tidak ingin bencana asap kembali terjadi,’’ ujarnya.(egp)