Riau Pos Online-Dua ekor gajah kembali ditemukan mati di Taman Nasional Tesso Nilo Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Satu gajah yang mati adalah jenis kelamin betina dewasa dan satu lagi jantan muda tapi sudah memiliki gading panjang sekitar 50 Cm.
Humas WWF Riau Syamsidar yang dihubungi Riau Pos Online Selasa pagi tadi (4/6) menjelaskan dua ekor gajah itu ditemukan mati di areal Taman Nasional Tesso Nilo tapi dikomplain sebagai kawasan konsesi HTI PT RAPP Sektor Ukui. Lokasinya tak jauh dari Desa Lubukkembangbungo Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan, Riau.
Bangkai kedua gajah itu ditemukan oleh petugas Balai Taman Nasional Tesso Nilo dan petugas WWF Riau saat petugas melakukan pengawasan pemasangan GPS terhadap beberapa ekor gajah pada Jumat sore (31/5). Saat di lapangan itu ditemukan bangkai kedua gajah masing-masing berjarak satu kilometer di antara bangkai itu.
Dengan demikian sepanjang 2012 lalu di Riau ada sebanyak 15 ekor gajah liar ditemukan mati diduga terbunuh, demikian data Organisasi lingkungan global World Wide Fund for Nature/WWF. "Lokasi penemuan bangkai belasan gajah itu juga terpencar di sejumlah wilayah di Riau," kata Humas WWF Wilayah Riau, Syamsidar, di Pekanbaru.
Kasus penemuan gajah pertama pada 6 dan 8 Maret 2012. Ketika itu, organisasi ini menemukan sebanyak tiga kerangka gajah jantan di sekitar perkebunan warga Kecamatan Langgam, Kabupaten Pelalawan. Selanjutnya, pada 4 Mei 2012, juga ditemukan satu kerangka gajah jantan di sekitar Kecamatan Ukui, Pelalawan.
Pada bulan yang sama, 13 dan 31 Mei 2012, ditemukan satu ekor gajah jantan berusia muda mati di kawasan Koto Tengah, Kabupaten Rokan Hulu serta satu gajah jantan juga ditemukan tewas di Kecamatan Pinggir, Bengkalis.
Rentetan temuan gajah mati kemudian kata Syamsidar berlanjut pada 19 Juli 2012 dimana pihaknya menemukan satu ekor gajah betina mati di wilayah Kecamatan Tapung Hilir, Kabupaten Kampar. "Temuan jasad gajah di Kampar ini bahkan sudah tanpa gading. Namun kasusnya sejauh ini masih gelap dan tak terungkap," katanya.
Kemudian ditemukan juga satu ekor gajah jantan yang mati sekitar Kecamatan Ukui, Pelalawan, tepatnya ditanggal 11 Oktober 2012. Lalu di kawasan yang sama, 10 November 2012, WWF kembali mendapatkan satu ekor gajah betina tewas mengenaskan. "Bahkan temuan gajah mati ini berada di sekitar koridor perusahaan perkebunan industri yakni PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP)," katanya.
Kasus-kasus kematian gajah liar terus berlanjut di beberapa kawasan Riau lainnya, seperti tiga kematian di Kabupaten Kuantan Singingi dan satu lagi di Kota Duri, Bengkalis. "Totalnya, ditahun 2012 ada sebanyak 15 kematian gajah. Sejauh ini, kasus-kasus ini masih 'gelap' dan belum ada pelaku yang dikenai sanksi hukum," demikian Syamsidar. Jumlah gajah yang mati khusus tahun 2013 ini di Riau menurut Syamsidar berjumlah sebanyak 3 ekor, satu ditemukan mati 5 Mei 2013 di sektor Baserah Kabupaten Kuansing Riau, dan dua ekor lagi baru-baru ini ditemukan di Sektor Ukui Pelalawan 31 Mei 2013.
Dari hasil outopsi sementara Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau kata Syamsidar, di dalam lambung gajah yang mati ini ditemukan benda hitam yang diduga racun mematikan.(azf)