JIKA IKUT GENG MOTOR

Kendaraan Pelajar Bakal Disita

Riau | Senin, 04 Maret 2019 - 15:45 WIB

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru akan menindak tegas pelajar yang ikut geng motor. Bahkan Disdik tak segan akan menyita kendaraan roda dua milik pelajar sebagai efek jera.

Seperti diketahui, baru-baru ini dua dari enam anggota geng motor diketahui seorang pelajar diamankan pihak kepolisian akibat ikut pengeroyokan. Di mana, satu dari tiga korbannya meninggal dunia.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

“Kalau ada anak-anak ikut geng motor kami suruh pihak kepolisian tangkap saja, jika perlu motornya ditarik sekalian, atau orang tua jangan beri lagi anaknya motor,“ ungkap Kadisdik Pekanbaru M Jamal kepada Riau Pos, Ahad (3/3).

Selain itu, Jamal mengungkapkan, pihaknya telah mencanangkan program sekolah sadar hukum untuk memberikan edukasi kepada pelajar mengenai bahaya ikut geng motor, tawuran hingga narkoba. Di mana, kegiatan ini bekerja sama dengan berbagai pihak mulai dari jaksa, Satuan Lalu Lintas dari Kepolisian Resor Kota (Polresta)  Pekanbaru dan Badan Narkotika Nasional.

“Siswa bergiliran kami beri penyuluhan, seperti membawa ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) biar mereka melihat seperti apa di sana, risikonya bagaimana dan memberi efek jera,” jelasnya.

Selain peranan sekolah, menurut Jamal, orang tua serta lingkungan juga memiliki andil yang cukup besar dalam pengawasan seorang anak. Apabila peranan lain tidak berjalan dengan baik, alhasil anak akan dengan mudah terjerumus dengan hal-hal yang tidak baik.

“Pengawasan ini harus dilakukan semua pihak, kalau sekolah sudah melarang, orang tua tidak, lingkungan tidak, ya tentunya tidak akan tercapai juga,” ujarnya.

Selain itu, warung internet  merupakan salah satu tempat kumpul populer anak-anak hingga remaja sekarang ini. Bekerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) rutin melakukan razia anak-anak yang kedapatan bermain pada saat jam sekolah.

“Nanti akan kita adakan lagi, kadang saat razia bisa 20-30 orang tertangkap. Pemerintah pastinya ingin kerja sama semua pihak, karena kami tidak mungkin bisa pantau semuanya.(*1/gem)

(Laporan MARRIO KISAZ, PEKANBARU)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook