SIAK (RIAUPOS.CO) - Memasuki kecamatan terakhir kunjungan kerja (kunker) dan silaturahmi pamit, Bupati Siak Syamsuar menyambangi Kampung Bungaraya di Kecamatan Bungaraya, Jumat siang (1/2). Komitmen seluruh pihak di kecamatan tersebut yang tidak akan alih fungsi lahan, menurutnya bisa menjadikan Bungaraya sebagai lumbung padinya Siak.
Kunker dan silaturahmi ini juga dihadiri oleh Camat Bungaraya Hendri Darhavin beserta istri, Sekda Kabupaten Siak TS Hamzah beserta istri, Asisten II Setda Kabupaten Siak Hendrisan beserta istri, dan beberapa kepala OPD beserta istri.
Dalam sambutannya, Syamsuar mengucapkan terimakasih kepada camat, seluruh penghulu dan kelompok tani yang ada di Bungaraya, karena sudah sepakat untuk tidak melanjutkan alih fungsi lahan dari padi ke sawit.
“Semoga dengan kesepakatan ini, penghasilan padi di Bungaraya terus meningkat, sehingga Kecamatan Bungaraya akan terus menjadi lumbung padinya Kabupaten Siak sampai kapanpun,” harap Syamsuar.
Kemudian, sambungnya, padi yang ada di Kecamatan Bungaraya ini juga sudah diakui kualitasnya di Provinsi Riau, maupun di luar Provinsi Riau. Belum lama ini, jelasnya ada dua bus dari Jambi yang datang ke Bungaraya hanya khusus untuk belajar dengan petani, yang berarti kualitas petani Siak sudah tidak diragukan lagi.
“Tidak hanya padi, saya juga berharap agar petani di Bungaraya juga menanam sayur-sayuran, karena tanah Bungaraya sangat cocok untuk bercocok tanam,” sambungnya.
Senada dengan yang diucapkan Syamsuar, Camat Bungaraya Hendri mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Daerah yang telah mendukung dan mensuport para petani yang ada di Kecamatan Bungaraya, sehingga saat ini padi di Bungaraya sudah terjamin kualitasnya.
“Sawah yang terbentang luas di Kecamatan Bungaraya juga sudah kami diperbarui menjadi agrowisata, tanpa merusak sawah, yang jelas akan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat sekitar,” jelas Camat Bungaraya itu.
Dengan banyaknya agrowisata di Kecamatan Bungaraya, sambung Hendri, jangan sampai ciri khas padi yang ada di Bungaraya dihilangkan, karna padi merupakan salah satu yang bernilai jual.
“Jadi kalau padinya hilang, maka ciri khas Kecamatan Bungaraya akan hilang juga,” tutupnya.
Dalam kesempatan ini, Syamsuar meresmikan beberapa proyek pembangunan di Kecamatan Bungaraya, diantaranya Pembangunan gedung Smp 1 Bungaraya.(egp)