INDRAGIRI HILIR (RIAUPOS.CO) - Membahas beragam bentuk kenakalan remaja saat ini, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Inhil menggelar pertemuan di rumah dinas Bupati Inhil, Jalan Kesehatan Tembilahan, Selasa (2/2) petang. Kedua lembaga itu sepakat untuk mencarikan solusi terhadap bentuk-bentuk kenakalan remaja belakangan ini.
P2TP2A akan menyampaikan saran kepada Pemkab Inhil agar membuat imbauan untuk membatasi hal-hal yang mengarah terhadap tindak kenakalan remaja. Sebab jika dibiarkan kenakalan itu akan merusak diri mereka dan orang lain.
“Kita sangat prihatin sekali atas bentuk-bentuk kenakalan para remaja. Kita tidak ingin mereka sampai menjadi korban kenakalan. Oleh sebab itu kita berupaya mencarikan solusinya,” kata Ketua P2TP2A Inhil Zulaikhah.
Salah satu bentuk kenakalan remaja yang banyak dilakukan antara lain aktivitas menghisap lem. Melalui pertemuan tersebut, Ikha berharap pihaknya dan KNPI bisa menyampaikan secara persuasif kepada penjual lem untuk tidak sembarang menjual barang itu. “Efek dari itu sangat buruk. Anak-anak bisa candu dan daya pikirnya lemah. Kalau demikian lama kelamaan mereka akan kehilangan masa depan,” sebutnya.
Para penjual diminta selektif dalam menjual lem dan sebaiknya tidak menjual kepada anak-anak. Karena kuat dugaan barang itu akan disalahgunakan oleh mereka, seperti yang banyak tejadi saat ini.
Sementara itu Ketua KNPI Inhil Hidayat Hamid, sepakat dengan apa yang disampaikan Ketua P2TP2A. Ia berharap pertemuan itu dapat mencarikan solusi nyata agar kenakalan remaja dapat ditekan semaksimal mungkin.(adv)