Laporan Indra Effendi, Tembilahan indraeffendi@riaupos.co
Bupati Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) HM Wardan secara resmi menyerahkan bantuan tanggap darurat serta peralatan masak kepada para korban abrasi di Kelurahan Teluk Medan, Kecamatan Enok, Senin (3/2).
Adapun jumlah bantuan yang disalurkan Pemkab Inhil, beras 150 kilogram, keperluan pokok sehari-hari, puluhan lembar selimut dan peralatan dapur rumah tangga.
Di hadapan para korban longsor, bupati mengungkapkan keprihatinannya atas musibah yang sudah menimpa warga Teluk Medan. Meski tidak terdapat korban jiwa, musibah itu jangan terlalu diratapi. Tetapi jadikanlah sebagai cobaan untuk menguji keimanan dan ketaqwaan seseorang.
‘’Ini ujian yang diberikan Allah kepada umatnya. Artinya, sang pencipta masih menyayangi, sehingga masih memberikan peringatan,’’ ujar mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau itu.
Selain bantuan dari pemerintah, jika ada bantuan yang diserahkan oleh pihak-pihak lain dikatakan bupati hendaknya dikelola dengan amanah dan benar-benar disalurkan kepada orang yang berhak menerimanya.
‘’Salurkan bantuan ini kepada saudara-saudari kita yang terkena musibah. Sebab, ini merupakan amanah yang wajib untuk kita kerjakan. Saat ini kita yang diberikan kesehatan wajib untuk menolong jika ada saudara kita yang terkena musibah seperti ini,’’ katanya.
Selain menyerahkan bantuan, bupati yang didampingi Ketua DPRD HM Raus Walid, unsur Muspida dan para pejabat di lingkungan Pemkab Inhil, juga tidak lupa melakukan kunjungan ke beberapa sarana setempat yang memerlukan perhatian
Sebelumnya, bupati mengatakan apa yang menjadi keperluan mendesak dan masuk dalam skala prioritas pemerintah desa atau kelurahan bisa disampaikan melalui Musawarah Rencana Pembangunan (Musrembang). Sehingga dapat ditindak lanjuti ke tingkat berikutnya.
Kondisi Korban Baik
Sekitar 27 kepala keluarga (KK) yang terkena musibah abrasi di Kelurahan Teluk Medan, Kecamatan Enok, beberapa hari lalu saat ini dalam keadaan baik.
‘’Alhamdulillah, para korban longsor dalam keadaan sehat dan baik saja. Mereka hidup seperti biasanya,’’ ungkap Lurah Teluk Medan, A Rani, saat dikomfirmasi Riau Pos, melalui sambungan selulernya, Senin (3/2).
Musibah tanah longsor yang terjadi di kala itu mengundang keprihatinan yang mendalam. Hal ini dapat dikatakan karena adanya bantuan pasca musibah baik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indragiri Hilir (Inhil) maupun dari kelompok-kelompok tertentu.
‘’Saya rasa dengan bantuan yang diberikan kepada korban dapat meringankan beban mereka. Tentu atas bantuan itu kami di sini mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya,’’ ungkap Lurah.
Dibalik semua itu, ada hal yang tidak kalah pentingnya. Pasca longsor para korban tentu sangat memerlukan tempat tinggal.
Ia berharap pemerintah daerah maupun pemerintah yang ada di atasnya dapat memperhatikan masalah sarana tempat tinggal.
‘’Atas nama warga kami sangat menharapkan adanya program bantuan rumah layak huni. Karena dengan adanya rumah tersebut, warga dapat menjalankan kehidupan sehari-hari seperti biasanya,’’ harapnya.
Lanjut Rani, warga khwatir, jika bantuan rumah layak huni dan sebagainya hanya disampaikan melalui Musrembang, maka prosesnya akan memakan waktu yang cukup lama.
Maka itu warga meminta usulan pembangunan rumah layak huni melalui jalur tersendiri. Sehingga bisa cepat direalisasikan.
‘’Apa yang disampaikan warga kepada saya, tidak lain mengharapkan adanya program rumah layak huni,’’ tegasnya. Sebelumnya, kata Rani, ada sarana dan prasarana yang disampaikan warga melalui jalur Musrembang namun realisasinya cukup lama.(rnl)
