DESA SOTOL-TAMBAK

Warga Desak Perbaikan Jembatan

Riau | Jumat, 04 Januari 2019 - 11:30 WIB

Warga Desak Perbaikan Jembatan
MEMPRIHATINKAN: Kondisi jembatan kayu penghubung Desa Sotol-Tambak Kecamatan Langgam, memprihatinkan. Kondisinya rusak parah dan tidak dapat dilalui sejak tahun 2014 lalu dan belum dilakukan perbaikan oleh Pemkab Pelalawan, Kamis (3/1/2019). (M AMIN AMRAN/RIAU POS)

LANNGAM (RIAUPOS.CO) - Meski menjadi kecamatan yang memiliki skala prioritas pembangunan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan, namun pembangunan jembatan di Desa Tambak kecamatan Langgam, masih belum tersentuh pembangunan atau perbaikan dan kondisinya kian memprihatinkan. 

Pasalnya, bertahun-tahun warga Desa Sotol dan Desa Tambak mengeluhkan kondisi jembatan penghubung kedua desa berkontruksi kayu beralas papan yang rusak parah dan nyaris ambruk ini. Namun hingga saat ini Pemkab Pelalawan melalui OPD dan instansi terkait tak kunjung merealisasikan perbaikan dan pembangunan jembatan tersebut. 

“Ya sejak tahun 2014 lalu, jembatan penghubung Sotol dan tambak sepanjang 60 meter diatas aliran Sungai Segati, Kecamatan Langgam sedalam 5-8 meter ini, kondisinya sangat memprihatikan. Rusak berat dan nyaris ambruk, tak bisa lagi dilintasi kendaraan roda empat. Perekonomian warga sangat terganggu karena satu-satunya akses penghubung ke kota kecamatan ini tidak dapat lagi digunakan. Bertahun – tahun diusulkan dalam Musrenbang dari tingkat desa, kecamatan sampai kabupaten untuk pembangunan jembatan ini, namun tak kunjung terealisasi. Untuk itu, kita mendesak agar Pemkab Pelalawan dapat mendengarkan keluhan warga dan segera merealisasikan pembangunan jembatan ini yang lebih layak ,” terang salah seorang warga Desa Tambak, Kecamatan Langgam Zulfikar kepada Riau Pos, Kamis (3/1). 
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Desa (BPD) Segati Kecamatan Langgam Hendriyanto yang mengatakan bahwa jembatan tersebut satu-satunya akses penghubung ke kota kecamatan. Pasalnya, jembatan tersebut merupakan akses vital khususnya bagi masyarakat Desa Tambak dan Sotol, sebab hanya ini jalan dekat untuk menghubungkan desa paling barat dari ibukota Kabupaten Pelalawan. Saat ini, untuk keluar menuju kecamatan, masyarakat harus melalui jalan darat yang jarak tempuhnya mencapai tiga sampai empat jam. Untuk itu, maka pihaknya mendesak agar Pemkab Pelalawan melalui OPD dan instansi terkait dapat segera mencari solusi agar akses warga tidak terganggu.  

“Jadi, kita tagih komitmen Pemkab yang telah menjanjikan realisasi pembangunan jembatan ini. Pasalnya, ini terkait akses warga jangan tidak digubris dan direalisasikan. Apalagi jembatan ini sudah rusak berat bertahun-tahun dan jelas-jelas ini jalan penghubung warga,” ujarnya. 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kabupaten Pelalawan Ir M Syahrul Syarif MSi mengatakan bahwa pembangunan jembatan Tambak-Sotol telah diusulkan pihaknya kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau pada tahun 2018 lalu. Di mana pembangunan jembatan Sotol-Tambak tersebut direncanakan akan dibangun secara permanen yang menelan anggaran cukup besar, yaitu Rp14 miliar.(ksm)

(Laporan M AMIN AMRAN, Langgam)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook