Di Dumai, Elpiji 12 Kg Tembus Rp150 Ribu

Riau | Sabtu, 04 Januari 2014 - 08:04 WIB

DUMAI (RIAUPOS.CO) - Belum tuntas masalah kelangkaan tabung elpiji 3 Kg dan kini masyarakat Dumai pengguna elpiji 12 Kg pun ikut dilema.

Ini akibat adanya kenaikan harga tabung yang meningkat tajam di pasaran, dan kondisi ini membuat warga dan Pemerintah Kota Dumai menjadi resah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal tersebut diungkap Rama, seorang ibu rumah tangga (IRT) Kelurahan Bukit Datuk  kepada RPG. Dia menyebutkan sudah beberapa hari ini merasakan dilema akan sulitnya memperoleh tabung gas elpiji 12 Kg.

“Sudah tiga hari bolak balik kepada beberapa agen mencari tabung gas elpiji,” katanya.

‘’Dapat tabung gas namun kondisi harga tak sesuai. Sebab harga tabung mencapai Rp150 ribu, padahal sebelumnya hanya Rp95 Ribu sampai Rp110 ribu,’’ tukasnya.

“Harga tersebut sontak membuatnya terkejut tapi mau tidak mau harus membeli, apabila tidak mau masak pakai apa,” katanya lagi.

Kelangkaan tabung gas elpiji 3 Kg dan 12 Kg sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat Dumai, ditambah harga pun naik drastis diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).

‘’Apakah masyarakat Dumai harus kembali menggunakan minyak tanah yang saat ini harganya pun mahal dan sulit diperoleh,’’ kesalnya.

Terkait hal ini, Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Dumai Zulkarnanen didampingi Kabid Perdagangan Kamaruddin mengatakan dirinya sudah membuat surat permohonan  ditujukan kepada Pertamina bagian Pemasaran Pekanbaru agar bisa turun langsung memonitoring ke lapangan apa sebenarnya yang terjadi apakah ada indikasi penimbunan kelangkaan elpiji 12 Kg ini.  

“Sudah menyiapkan surat untuk pihak PT Pertamina Pemasaran Pekanbaru, saat ini tinggal menunggu tanda-tangan dari Wali Kota Dumai. Diusahakan secepatnya surat tersebut diteken Wako, agar Pertamina secepatnya turun kelapangan lakukan monitoring ke agen dan SPBE terkait harga dan ketersediaan kuota elpiji,’’ tegasnya.

Menurutnya, kondisi ini tentu akan berdampak kepada tabung 3 Kg, sebab pengguna elpiji 12 Kg akan  berpindah ke tabung kecil.  Hal ini nantinya membuat tabung elpiji 3 Kg menjadi semakin langka dan sulit diperoleh, sebab kuota yang tersedia hanya berkisar Rp4 ribu.

‘’Secepatnya Disperindag upayakan pihak Pertamina bisa turun agar keluhan  masyarakat bisa terjawab. Masalah kenaikan harga 12 Kg saat ini menjadi pembahasan nasional, karena kenaikan harga telah ditetapkan Pertamina pusat berkisar Rp130 ribu, namun di pasaran berbeda karena dimanfaatkan pihak tak bertanggung jawab,’’ ucapnya.      

Lanjutnya, untuk diketahui bahwa Disperindag tidak memilki wewenang akan masalah tabung elpiji 12 Kg. Pengawasan dan penjatuhan sangksi tegas adalah  wewenang Pertamina Pemasaran Pekanbaru.

‘’Disperindag hanya sebagai penyampai keluhan dari masyarakat agar mencari solusi. Namun untuk tabung elpiji 3 kg wewenang penuh Pemko Dumai dalam segi apapun. Untuk meningkatkan pengawasan akan hal ini  Disperindag telah membentuk Tim Satgas terdiri dari Kepolisian, Satpol PP, dan beberapa instansi terkait lain. Tujuannya untuk meningkatkan pengawasan dilapangan agar lebih efektif menghindari agen dan pangkalan nakal,’’ terangnya.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook