Desa Seberang Taluk Berikan Contoh Pelayanan Terbaik

Riau | Senin, 03 Desember 2018 - 12:15 WIB

Desa Seberang Taluk Berikan Contoh Pelayanan Terbaik
TERIMA PIALA: Kades Seberang Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah, menerima piala sebagai desa terbaik kedua tingkat nasional dari Kementerian DPDTT, Eko Putro Sanjoyo di Jakarta, Kamis (29/11/2018). (HUMAS DESA SEBERANG TELUK)

TELUK KUANTAN (RIAUPOS.CO) - Desa Seberang Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah, terpilih sebagai desa terbaik kedua se-Indonesia dalam kategori pelayanan informasi dan pelayanan publik yang ditaja oleh Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi  RI di Jakarta, Kamis (29/11). Sementara, desa terbaik nomor satu diraih oleh Desa Pejambon Bojonogoro, Provinsi Jawa Timur.

Penghargaan yang diberikan langsung oleh Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sanjoyo tersebut membuktikan bahwa Desa Seberang Taluk telah memberikan contoh pelayanan terbaik terhadap masyarakat.

Hal itu dibenarkan Kepala Desa Seberang Taluk, Emil Harda saat dihubungi Riau Pos, Ahad (2/12). Menurut Emil Harda, kebrhasilan tersebut tentu tidak terlepas dari kerja sama yang baik antara perangkat desa, BPD dan masyarakat Seberang Taluk.  ”Dari 33 juara I dari setiap provinsi, Alhamdulillah, Desa Seberang Taluk mendapatkan peringkat terbaik kedua se-Indonesia,” ujar Emil Harda.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dasar pemilihan tersebut, lanjut Emil Harda yang juga Ketua Forum Kades Kuansing ini, Desa Seberang Taluk telah melengkapi seluruh sarana dan prasarana dalam rangka kategori diatas, perangkat keras dimana antara Kades dengan BPD.

“Ada fakta integritas dimana seluruh BPD ikut dalam rapat desa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. sehingga tidak ada perselisihan antara BPD dengan Kades dan perangkat, seluruh masyarakat kita undang melalui undangan setiap rumah dan wajib hadir,” jelas Emil.

Begitu juga terkait penggunaan APBdes, lanjut Emil, pihaknya juga mencanangkan dan mengumumkan di masjid-masjid dan pemasangan baliho supaya masyarakat bisa tau kemana saja aliran dana tersebut. “Semuanya sudah kita jalankan. Selain jam kantor, pelayanan kan bisa di rumah selesai waktu Magrib, sekalipun saat berada ditempat ibadah,” tutup Emil Harda. (yas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook