KEPULAUAN MERANTI

Nelayan Johor Terdampar di Rangsang

Riau | Selasa, 03 November 2015 - 08:54 WIB

Nelayan Johor Terdampar di Rangsang
ahmad yuliar/riaupos di kantor imigrasi: Kasi Wasdakim Kantor Imigrasi Selatpanjang, Hidayat (kanan) berfoto dengan Zaeni bin Jaffar, warga Malaysia yang terdampar di perairan Rangsang, Senin (2/11/2015).

MERANTI (RIAUPOS.CO) - Salah seorang nelayan asal Kukup Pontian Johor, Malaysia, Zaeni bin Jaffar (49) yang sedang melaut, terdampar di Desa Tanah Merah, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kapulauan Meranti.

Ia mengaku hal itu dikarenakan mengalami cuaca buruk. Sehingga kapalnya terseret ke pulau terluar Indonesia tersebut.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Setelah dilaporkan oleh warga Desa Tanah Merah ke Polsek Rangsang Barat, akhirnya Zaeni bin Jafar sempat dimintai keterangannya.

Namun setelah itu, nelayan tersebut langsung diserahkan ke Imigrasi Selatpanjang untuk proses pemulangan.

Kepada sejumlah wartawan, Zaeni mengaku turun melaut, Kamis (29/11) lalu, atau sekitar pukul 03.00 waktu setempat.

Namun diakuinya, setelah pukul 04.00, ia diterjang angin ribut sehingga speedboat-nya hanyut hingga ke wilayah perairan Indonesia.

“Saya kena ribut (cuaca buruk, red) pukul 04 pagi, dan saya hanyut terbawa arus hingga tiba ke Tokung Yu (wilayah Malaysia, red),” ceritanya, Senin (2/11) di Kantor Imigrasi Selatpanjang.

Setelah tiba di Tokung Yu, ia sempat bertanya kepada beberapa nelayan lain yang berada di sekitar untuk menanyakan arah pulang ke Kukup Pontian Johor, Malaysia.

Namun, bapak tiga itu mengakui kehabisan minyak setelah berkeliling di laut ketika usai bertanya kepada nelayan lain. Kemudian akhirnya terdampar hingga perairan Indonesia di wilayah Tanah Merah Rangsang Pesisir.

“Saya tanya, ada yang tunjuk arah sana, satu tunjuk arah sini. Berpusing-pusing saya di laut, dan akhirnya kehabisan minyak,” ungkap pria yang mengaku sudah 30 tahun bekerja sebagai nelayan itu.

Kepala Imigrasi Selatpanjang Tohadi melalui Kasi Wasdakim Hidayat kepada wartawan membenarkan hal itu. “Nelayan tersebut sudah sama kita. Sebelumnya hal ini sudah ditangani oleh Polsek Rangsang Barat,” terangnya.

Menurutnya, hal tersebut merupakan unsur ketidaksengajaan. Sebab, dia (Zaeni) terdampar di perairan Indonesia karena unsur cuaca yang tidak bagus.

“Ini kondisi darurat. Waktu itu dia sedang kehabisan minyak sebelum terdampar di perairan wilayah kita,” tambahnya.

Lebih jauh, Hidayat mengatakan, terkait pendeportasian, terlebih dahulu pihaknya akan melakukan koordinasi bersama Kedutaan Besar Malaysia di Pekanbaru.

“Kami hanya melakukan pendeportasian. Untuk itu, kami saat ini akan melakukan koordiansi dengan pihak Konsulat Malaysia di Pekanbaru,” sebut Hidayat.(ade/mal)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook