Demo Ratusan Buruh di CPI Berlanjut

Riau | Sabtu, 03 November 2012 - 09:08 WIB

Laporan SYUKRI DATASAN, Duri syukridatasan@riaupos.co

Aksi unjuk rasa ratusan massa dan buruh menuntut penghapusan outsourcing dan desakan utamanya menuntut mempekerjakan kembali sejumlah eks karyawan PT Baker Hughes yang bermula sejak Kamis (1/11) dinihari masih berlanjut hingga Jumat (2/11) pagi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Pada sekitar pukul 08.00 WIB Jumat pagi kemarin, ratusan massa buruh yang dikerahkan DPC FPE SBSI Bengkalis ini berkerumun di depan gate 125 PT CPI Duri.

Akibatnya, sejumlah karyawan subkontraktor mitra kerja CPI yang hendak bekerja di ladang minyak Duri tak bisa masuk melewati salah satu gerbang utama ke kawasan DSF itu.

Karena tidak adanya kepastian lanjutan aksi di depan gate itu, setelah cukup lama menunggu, akhirnya ratusan massa buruh pendemo ini pun balik kanan.

Tak lama setelahnya mereka berarak pakai sepeda motor menuju kantor PT Baker Hughes di komplek PT Kojo Balairaja, Kecamatan Pinggir.

Kerumunan massa pendemo di bawah kawalan pihak kepolisian ini tak bisa masuk karena tak diperkenankan perusahaan. Akhirnya mereka pun bertahan di luar pagar sembari menyuarakan tuntutannya agar 37 karyawan PT Baker yang di-PHK sepihak dipekerjakan kembali.

Sepeninggal massa buruh SBSI itu, Gate 125 CPI kembali dibuka oleh pihak security yang berjaga di sana. Sebelum itu, Gate 117 atau lebih dikenal Gate Soeharto telah lebih duluan dibuka untuk laluan masuk menuju area DSF.

Akibat adanya aksi massa buruh sejak Kamis dinihari di sejumlah gerbang menuju ladang minyak DSF itu, karyawan perusahaan kontraktor lain yang hendak bekerja tak bisa masuk.

Namun menjelang tengah hari kemarin, laluan masuk ke kawasan objek vital itu sudah kembali dibuka dan dinyatakan aman untuk dilintasi.

Terkait aksi cukup menghebohkan ini, Ketua DPC FPE SBSI Kabupaten Bengkalis, Gindo Lubis mengaku, pihaknya tak mempermasalahkan dibukanya kembali gate masuk menuju ladang minyak Duri itu. Pasalnya, hingga Jumat siang kemarin STP (Surat Tanda Pelaporan) belum juga turun.

“Kita taat dengan prosedur aksi. Sampai siang, STP belum juga turun. Dan kita harus menghormati itu. Kalau kemudian gate dibuka lagi oleh security, tak bisa kita halang,” ujarnya.

Namun begitu, menurut Gindo, pihaknya meminta PT Baker Hughes bertanggung jawab. Pasalnya aksi ini dipicu oleh PHK sepihak yang dilakukan perusahaan itu terhadap 37 karyawannya.

Communication Manager PT CPI, Tiva Permata yang dihubungi terpisah kemarin menyebut, kondisi di lapangan sudah kembali normal pasca terjadinya aksi massa ratusan buruh tersebut.

 “Saat ini kondisi sudah kembali kondusif. Namun kita terus waspada guna memastikan keselamatan dan keamanan manusia (pegawai, mitra kerja, tamu, dan keluarga, red), serta aset negara yang berada dalam pengelolaan CPI maupun kelancaran operasi dan kegiatan sehari-hari,” katanya.

Karena aksi demo ini dipicu oleh adanya masalah internal salah satu mitra kerja Chevron, menurut Tiva, seharusnya aksi tersebut dilakukan terhadap perusahaan yang bersangkutan.

 “Mestinya demo tidak ke wilayah Chevron, tetapi kepada perusahaan bersangkutan,” tutur Tiva.(muh)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook