Diguyur Hujan, Petani Gembira Bisa Tanam Padi

Riau | Kamis, 03 Oktober 2019 - 10:25 WIB

KUALAKAMPAR (RIAUPOS.CO) -- Hujan deras yang telah turun mengguyur kabupaten Pelalawan sejak sepekan terakhir, membuat para petani di Negeri Seiya Sekata ini menjadi sangat gembira. 

Pasalnya, hujan yang merupakan keberkahan dari Sang Pencipta ini, telah sangat lama dinanti oleh para petani. Sejak dua bulan terakhir, petani tidak bisa bercocok tanam di lahan sawah padi akibat dilanda kemarau kering yang berdampak terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 


Seperti yang diungkapkan salah seorang petani asal Desa Sungai Upih, Kecamatan Kuala Kampar Said Shefa kepada Riau Pos, Rabu (2/10). 

Dikatakannya, bahwa hujan yang sudah turun mengguyur wilayah Kabupaten Pelalawan sejak sepekan terakhir, membuat sawah padinya kembali ada air. Padahal sebelumnya, areal persawahan di daerahnya kering dan tandus akibat dilanda kemarau panjang sejak dua bulan lalu.

“ Ya Alhamdulillah, kami sangat gembira hujan sudah turun mengguyur desa kami beberapa hari terakhir. Tentunya dengan turunnya keberkahan Sang Pencipta ini, maka pada awal pekan lalu,  seluruh petani di Kabupaten Pelalawan khususnya Desa Sungai Upih kecamatan Kuala Kampar sudah mulai menanam padi,’’ jelasnya. 

Sedangkan sebelumnya, lahan tanaman padi di kecamatan Kuala Kampar ini sangat kering karena hujan telah dua bulan tidak turun, sehingga petani gagal tanam akibat mengeringnya irigasi perairan. 

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Pelalawan Ir Syahfahlefi MSi melalui Kabid Tanaman Pangan Wisnu Handana STP mengatakan, hujan yang turun mengguyur di wilayah Kabupaten Pelalawan sudah membuat para petani menjadi sangat gembira. 

Sejak sepekan terakhir,  seluruh petani telah mulai mengolah lahan untuk tanam padi secara serentak di lahan yang mereka miliki.

“ Jadi, hujan yang sudah membasahi wilayah Negeri Seiya Sekata ini, merupakan berkah tersendiri bagi petani padi khususnya Kecamatan Kuala Kampar sebagai daerah lumbung padinya kabupaten Pelalawan,’’ jelasnya. Pasalnya, ketersediaan air merupakan faktor penting dalam budidaya padi. Apalagi mayoritas lahan persawahan padi di Kabupaten Pelalawan ini merupakan lahan tadah hujan. 

Sehingga dengan turunnya hujan ini, maka sejak sepekan terakhir para petani khususnya petani di Desa Sungai Upih dan Sungai Solok Kecamatan Kuala Kampar sudah mulai melakukan tanam padi serentak.

Ia mengatakan, semenjak tiga bulan terakhir petani gagal atau tunda tanam akibat kemarau.

Dijelaskannya, selain adanya ketersediaan air bagi lahan persawahan, benih padi varietas unggul juga merupakan komponen utama keberhasilan dalam menanam padi. Sehingga pihaknya sangat optimis tidak ada petani yang menyia-nyiakan keberkahan Sang Khalik ini untuk tidak menanam padi pascadiguyur hujan.

 Apalagi sejauh ini pihaknya telah memiliki sejumlah benih padi varietas unggul lokal dengan jarak waktu panen yang cukup cepat yakni selama 90 hari atau 3 bulan. 

 Seperti varietas unggul cekau, Bono, Karya, Mendol dan Invara. Dan varietas unggul ini sudah digunakan masyarakat petani di Kabupaten Pelalawan ini khususnya petani di Kecamatan Kuala Kampar. Sengan sudah dimulainya tanam padi serentak ini, maka diprediksi pada awal tahun 2020 mendatang, padi tersebut telah bisa di panen para petani. 

‘’Sedangkan nantinya, kita akan menjadwalkan kegiatan panen padi massal ini yang akan dihadiri oleh Bapak Bupati Pelalawan HM Harris,” ujarnya.(amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook