PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Lewat Momen peringatan hari habitat dunia dan hari kota dunia 2018, pemerintah pusat dan pemerintah daerah mengajak seluruh komponen masyarakat untuk mencintai sungai. Gerakan tersebut untuk Pekanbaru diadakan Rabu (3/10/2018) yang dipusatkan di rumah singgah Tuan Kadi, di tepian Sungai Siak Kecamatan Senapelan, Pekanbaru.
Kegiatan ditaja oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera III bersama-sama satuan kerja lainnya seperti Satker PSPLP, Satker PKP, Satker PBL, satker PSPAM, PPK Randal, Satker PnP, Satker P2JN, Satker PJN1 hingga Satker PJN2. Peringatan ini dilakukan dalam rangka gerakan Indonesia Bersih bertemakan Cintai Sungai, buang sampah di tempatnya, jangan disungai. Yuk bersihkan sampah sungai. Acara juga dihadiri
Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera III, Asmelita ST menyebutkan, acara peringatan hari habitat dan hari kota dunia ini diharapkan bisa menggaungkan pengelolaan sampah yang ramah lingkungan. Bukan hanya di Pekanbaru, acara dilaksanakan juga di 34 provinsi di Indonesia.
“Seharusnya peringatan nasional hari habitat ini dilaksanakan di Palu, Sulawesi Tengah. Namun karena baru mengalami musibah, kegiatan itu tidak dapat dilaksanakan. Kegiatan di seluruh Indonesia diisi dengan membersihkan sampah di tempat-tempat public dan menggemakan Indonesia bersih guna meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Juga untuk menginformasikan paradigm baru dalam pengelolaan sampah,” kata Asmelita.
Saat membuka kegiatan, Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi menyebutkan gerakan seperti ini menjadi gerakanbersama untuk bagaimana mewujudkan sungai-sungai yang bersih.
“Kota Pekanbaru dibelah oleh Sungai Siak, mulai dari Kampar hingga ke laut di Selat Melaka. Dulu di sini ada kapal ke Melaka, tapi seiring penerbangan yang murah, biayanya tidak eknomis lagi. Selain Sungai Siak di Pekanbaru juga ada anak-anak sungai seperti di Kecamatan Payung sekaki ada Sungai Sibam, lalu Sungai Senapelan, Sungai Sago, Mambo hingga Sungai Sail. Ini sebetulnya jadi mimpi kita juga bagaimana sungai-sungai itu bisa bersih. Pernah waktu acara di Sungai Sago saya bertanya pada anak-anak, mau tidak mandi di sini. Mereka jawab kalau sekarang tidak mau. Tapi kalau nanti sudah bersih mereka mau,” kata Ayat.
Ayat bercerita pengalamannya saat berkunjung ke Eropa bagaimana kanal-kanal di Amsterdam dikelaola secara rapid an bersih sehingga terlihat indah. Begitu juga sungai-sungai di Paris, Prancis. “Jadi menurut saya tema ini adalah sesuatu yang bagus dan saya berharap tidak hanya sebagai tema, harus terlaksana. Di sini ada lengkap dinas-dinas yang hadir supaya bisa bersinergi dengan instansi terkait untuk mewujdukannya,” ujar Ayat.(fas)