Puting Beliung Hantam Kampung Lalang Duri

Riau | Kamis, 03 Oktober 2013 - 10:00 WIB

Laporan SYUKRI DATASAN, Duri syukridatasan@riaupos.co

Angin puting beliung menerjang kawasan Kampung Lalang  dalam wilayah Kelurahan Air Jamban, Duri, Selasa (1/10) malam.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kejadian yang berlangsung sekitar jam 21.30 WIB tersebut mengagetkan warga sekitar. Tak hanya angin kencang yang turun menderu malam itu. Hujan deras pun turut mengucur dari langit.

Berdasarkan laporan sementara, ada tiga rumah penduduk di Gang Bhinneka RT 3 RW 7 Kampung Lalang yang rusak berat akibat diterjang angin kencang tersebut.

Masing-masing rumah milik Pasutri Wagimin (72) dan Samilah (63), rumah janda Kasmidar (56), serta rumah Suyatno. Enam rumah lain plus empat bedeng batu batu di tempat itu juga ikut rusak sedang hingga ringan.

Hingga setakat ini, tidak ada korban jiwa maupun cedera akibat terjangan sepupu jauh angin tornado itu. Meski demikian, kerugian materi yang dialami pemilik rumah cukup banyak. Apalagi ada beberapa bagian dari rumah para korban yang belum layak ditempati menjelang diperbaiki terlebih dulu.

Terkait musibah ini, salah satu korban, Wagimin bertutur kepada wartawan di TKP Rabu (2/10) kemarin.

“Begitu mendengar suara angin berderu kencang, saya dan istri lari ke luar rumah untuk melihat rumah tetangga yang diterjang angin. Kala itu dua cucu kami, Assifa (8) dan Rassa (5) masih di dalam, tidur,” kata Wagimin didampingi istrinya Samilah.

Baru beberapa meter melangkah di halaman rumah, tiba-tiba Wagimin bersama istri dikagetkan suara berderak keras. “Atap rumah kami diterjang angin, terangkat separoh lalu diterbangkan ke rumah Suyatno di sebelah hingga ikut rusak. Karena kedua cucu masih di dalam rumah, kami berlarian masuk menyelamatkan mereka,’’ katanya.

Angin kencang itu pun disertai hujan. Kala itu listrik pun padam, tambah Wagimin sembari menyebut rumahnya berkuah air akibat loteng yang hancur. Masih untung, dia dan keluarga selamat.

Hanya rumah yang ditempati sejak pertengahan 1980-an itu saja yang rusak akibat terjangan angin kencang yang berlangsung selama sekitar sepuluh menit itu.

Awalnya, angin puting beliung menerjang rumah Kasmidar (56) yang terletak tak berapa jauh dari rumah Wagimin dan Suyatno. Saat kejadian berlangsung, janda pembuat batu bata itu tengah berada dalam rumah.

Untunglah dia selamat dari ancaman maut. “Atap bagian depan, tengah dan dapur rusak berat. Dinding penahan atap pun rontok. Rumah pun basah akibat kena hujan lebat tadi malam,” tuturnya.

Ketua RW 7 Didin Wahyudi menurutkan suasana kepanikan penduduk malam itu. Menurutnya, hampir seluruh warga berlarian keluar rumah sambil berteriak, Allahu Akbar. Itu terdengar berkali-kali.      

‘’Kami sengaja keluar rumah semua untuk menghindari korban jiwa,” tuturnya.

Ketua RT 3 Mahlan Pulungan ikut bercerita tentang peristiwa menakutkan malam itu. “Anginnya hitam bergulung-gulung. Kami ketakutan melihatnya. Ini musibah puting beliung yang pertama di sini. Sudah 32 tahun tinggal disini, baru kali ini ada kejadian seperti ini,” katanya.

Rabu kemarin, petugas PLN pun turun ke lapangan guna memastikan tidak ada lagi aliran arus listrik di rumah para korban yang membahayakan keselamatan. Misalnya saja di rumah korban Wagimin.

Diyakini aliran listrik masih mengalir di atap rumahnya. Pasalnya ada kodok dan tikus yang mati disana. PLN pun memutus arus.(kom)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook