PEKANBARU (RP) - Cuaca panas masih melanda Madinah dan Makkah. Menurut laporan yang diterima Kementerian Agama (Kemenag) Riau, suhu masih di antara 43-44 derajat celcius.
Syukurnya, kondisi JCH Riau yang sedang melaksanakan ibadah Arbain di Madinah terjaga dengan cukup baik.
Pihak Kemenag Riau belum menerima laporan tentang adanya JCH Riau di Madinah mengalami sakit.
‘’Alhamdulillah, kondisi kesehatan JCH kita di Madinah masih terjaga. Kita berharap, di Madinah jamaah kita bisa melaksanakan berbagai ibadah,’’ ujar Kasi Penyuluhan Haji dan Umroh Kemenag Riau, Drs H Elwizar, kepada Riau Pos, Selasa (2/10).
Di Madinah banyak tempat-tempat yang afdol untuk melaksanakan ibadah salat wajib maupun ibadah sunat lainnya. ‘’Kalau dilewatkan tentu sangat disayangkan. Apalagi waktu menjelang pelaksanaan rukun haji masih masih cukup panjang,’’ ujarnya.
Meski demikian, JCH Riau tetap memperhatikan kondisi kesehatannya. Begitu juga dengan JCH Riau yang baru akan berangkat. Kemenag Riau kembali meminta petugas kesehatan yang ikut dengan jamaah untuk terus memantau kondisi kesehatan mereka.
Bagi kloter-kloter yang belum diberangkatkan, diminta betul-betul menyikapinya.
‘’Sebelum berangkat, kita terus ingatkan pada petugas yang berangkat bersama jamaah di kloter untuk saling mengingatkan, menjaga kesehatan. Sebab ini sangat penting untuk bisa melaksanakan rangkaian ibadah haji,’’ ujarnya.
Kemenag Riau kembali menerima laporan kalau satu JCH Riau asal Kabupaten Rokan Hilir, Darmi Binti KH Makrif (60) dari kloter 12, ditunda keberangkatannya.
Darmi mengalami muntah darah, sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Otorita Batam (RSOB) Kepri. ‘’Sampai sekarang masih dirawat,’’ ujarnya.
Sementara untuk pemberangkatan, Selasa (2/10) pukul 22.00 WIB, malam tadi diberangkatkan kloter 13 ke Madinah. Kloter 13 terdiri dari jamaah asal Indragiri Hilir dengan jumlah 134 orang dan Kota Dumai sebanyak 311 orang dengan total jamaah yang diberangkatkan sebanyak 445 orang.
Sedangkan, kloter 14 yang terdiri dari JCH Kabupaten Inhil 206 orang, Rohul 150 orang dan Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 85 orang dengan jumlah sebanyak 441 orang, Selasa (2/10) bertolak ke embarkasi Batam. Kloter 14 baru diberangkatkan menuju Madinah tanggal 3 Oktober 2012 malam.
Selanjutnya, kloter 15 terdiri dari JCH Kota Pekanbaru sebanyak 189 orang dan Rohul 251 orang dengan jumlah total 440 orang. Kloter 15 berangkat ke embarkasi Batam tanggal 3 Oktober 2012 dan bertolak ke Madinah tanggal 4 Oktober 2012.
Kloter 16, berangkat tanggal 4 Oktober 2012 ke embarkasi Batam dan ke Madinah tanggal 5 Oktober 2012 yang terdiri dari JCHl Kota Pekanbaru sebanyak 14 orang, Pelalawan sebanyak 216 orang dan Kuansing sebanyak 215 orang dengan total 445 orang.
Diincar Pengemis
Makin padatnya Kota Makkah, juga menjadi lahan subur bagi pengemis. Sampai saat ini, masih banyak pengemis dari Afrika dan Pakistan di sekitar Masjidil Haram.
Mereka sering mengincar jamaah Indonesia yang rajin memberi sedekah. Apalagi ada sebagian jamaah yang sengaja membawa uang titipan dari kerabatnya untuk diberikan kepada pengemis di Makkah.
Menurut salah seorang JCH Ibnu Mas’ud dari Makkah, ini adalah keyakinan yang salah dan berisiko. Karena para pengemis ini juga sering berprofesi sebagai pencopet.
Seperti yang dialami oleh salah seorang jamaah manula asal kota Bogor. Saat memberi uang ke salah seorang pengemis yang berjejer di samping Hotel Hilton, tas yang diselempangkan di badan ditarik kasar oleh para pengemis yang mengerumuninya.
Bersyukur ada petugas baladiah (semacam satpol PP) yang berdiri tidak jauh dari lokasi kejadian berteriak dan mengusir para pengemis itu.(dac/mnf/ila)