18 Warga Positif Difteri, Satu Meninggal

Riau | Selasa, 03 September 2013 - 11:47 WIB

RENGAT (RP) — Sebanyak 18 warga Desa Tanah Datar, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Inhu positif terserang penyakit difteri. Bahkan satu di antaranya yakni Rizky (3) meninggal dunia akibat terserang penyakit tersebut.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri bersumber dari corynebaterium diphtherige ini pertama kali menyerang warga Kabupaten Inhu khususnya di Desa Tanah Datar Kecamatan Rengat Barat. Diketahui, sebanyak 15 dari 18 orang positif terserang difteri tersebut untuk sementara waktu dilarang masuk sekolah.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dinas Kesehatan Kabupaten Inhu dengan kejadian itu belum menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) dan hanya menyebutkan waspada.

‘’Penyakit difteri itu ditularkan oleh korban yang merupakan warga pendatang dari luar Kabupaten Inhu,’’ ujar Kadiskes Inhu H Suhardi SE Msi MM MH didampingi Kabid Yankes dr H Rizalwan Mkes ketika dikonfirmasi Riau Pos, Senin (2/9).

Menurutnya, kejadian ini terjadi sejak sekitar satu pekan lalu yang dialami oleh Rizky. Akibat penyakit yang dideritanya semakin parah, akhirnya Rizky dirujuk ke RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru. Namun korban tidak tertolong lagi dan akhirnya meninggal dunia beberapa hari lalu.

Dengan kondisi itu dan adanya laporan serta diketahui melalui hasil labor, Diskes Inhu langsung turun lapangan untuk melakukan kroscek atas kejanggalan penyakit yang dialami korban. Selain itu di Desa Tanah Datar juga ada warga yang mengaku mengalami penyakit yang sama.

‘’Masyarakat dikumpulkan, mulai dari balita, anak-anak hingga orang dewasa atau sebanyak lebih kurang 83 orang untuk dilakukan pemeriksaan. Bahkan diketahui atau positif sebanyak 18 orang diantaranya mengidap penyakit difteri,’’ ungkapnya.

Sejak beberapa hari lalu, 18 orang itu telah dilakukan pengobatan dan dalam pengawasan Diskes Inhu. Bahkan dari 18 orang itu yang sebagian anak sekolah, untuk sementara diliburkan hingga penyakit yang dideritanya sembuh total.

Mereka yang terserang termasuk korban yang tidak memiliki riwayat pemberian imunisasi. Sehinggga saat dilakukan pengobatan di tempat terhadap warga yang positif terserang, kembali dilakukan imunisasi.

Usai pemberian imunisasi, terus dilakukan pengawasan dan pemantauan terhadap warga yang positif tertular. Bahkan dalam dua hari terakhir ini, tidak ada laporan kondisi kesehatan warga memburuk. ‘’Mudah-mudahan penyakit difteri tidak makan korban lagi,’’ harapnya.

Adapun ciri-ciri atau gejala bagi yang terserang penyakit difteri, di antaranya mengalami demam, ISPA, bintik-bintik merah di badan, nyeri dikerongkongan, selaput ditenggorokkan warna putih mengalami nyeri dan sakit, susah bernapas, ada pembengkakan kelenjar di leher kiri dan kanan.

Penyakit difteri tidak saja menyerang anak-anak tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. ‘’Untuk itu kepada warga diharapkan tidak mengabaikan pemberian imunisasi kepada balita dan anak-anak,’’ imbaunya.(kas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook