Laporan AFRIMEN dan M NIZAR, Dumai afrimen@riaupos.co
Untuk kesekian kalinya, warga Kelurahan Purnama, Dumai, memblokir jalan Purnama-Lubuk Gaung. Penutupan jalan terhadap mobil-mobil besar, terutama truk angkutan CPO, dilakukan Sabtu (1/9) pagi.
Pemblokiran ditandai dengan pemasangan spanduk di pinggir jalan. Disamping spanduk blokir jalan, juga terlihat spanduk yang isinya menyampaikan cacian terhadap Pemko Dumai.
Hingga Ahad siang kemarin, aksi pemblokiran jalan tersebut masih berlangsung. Ratusan truk CPO tampak tidak bisa bergerak. Truk-truk yang akan membawa pasokan CPO untuk sejumlah pabrik di Lubuk Gaung itu berjejeran di sisi Jalan Wan Amir.
Meski sejumlah supir merasa tidak senang dengan aksi tersebut, namun mereka tidak bisa berbuat banyak selain menghentikan truk di pinggir jalan. ‘’Ini masalah lama yang tidak pernah diselesaikan,’’ ujar seorang supir.
Aksi warga melakukan penutupan terhadap jalan tersebut dipicu janji-janji Pemko Dumai yang tidak terealisasi di lapangan. Dalam pemblokiran menjelang bulan puasa lalu, sejumlah pejabat Pemko Dumai yang turun ke Purnama memastikan akan melakukan perbaikan terhadap jalan tersebut.
Ketika itu, Kadis PU dan Kadishub serta Camat Dumai Barat yang mengatakan bahwa paling lambat awal September sudah dimulai perbaikan jalan tersebut.
‘’Karena belum terlihat tanda-tanda akan dilakukan perbaikan, makanya warga sepakat untuk kembali memblokir jalan ini,’’ ujar Hasan, salah seorang tokoh pemuda.
Kapolsek Sungai Sembilan AKP Jasri Tabing, yang dihubungi Riau Pos, Ahad siang, menyebutkan bahwa aksi blokir yang dilakukan warga masih berlangsung. ‘’Masih belum bisa dilewati truk CPO,’’ ujarnya melalui handphone.
Aksi blokir jalan itu tentu menyebabkan pasokan bahan baku untuk sejumlah pabrik CPO di Lubuk Gaung, tidak bisa masuk. Dan bila pemblokiran berjalan lama, dipastikan pabrik-pabrik itu akan terhenti beroperasi.
Pantauan Riau Pos Ahad (2/9) kemarin, sebagian besar truk CPO tidak mendapat restu oleh masyarakat Purnama melintas dan saat itu nampak bersusun di persimpangan antar Terminal Agrobisnis dan jalan menuju ke Terminal AKAP.(nto)
