Karyawan CPI Teken Surat untuk Presiden

Riau | Jumat, 03 Mei 2013 - 09:49 WIB

Karyawan CPI Teken Surat untuk Presiden
tanda tangan: Karyawan Chevron dan keluarganya melakukan aksi penandatangan surat terbuka untuk Presiden SBY, Kamis (2/5/2013). Foto: henny elayati/riau pos

PEKANBARU (RP) - Ribuan karyawan Chevron dan keluarganya di seluruh area operasi Chevron di Sumatera secara serentak, Kamis (2/5) melakukan aksi penandatangan surat terbuka yang ditujukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY). Aksi ini meminta perhatian Presiden agar mendukung peradilan yang seadil-adilnya, bagi rekan-rekan mereka yang saat ini sedang diadili dalam perkara kasus proyek bioremediasi. Aksi ini akan berlangsung sampai, Ahad (5/5).

Kasus proyek bioremediasi PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang berlangsung lebih dari setahun sejak Kejaksaan Agung memulai penyelidikan ini pada Oktober 2011, telah menimbulkan keprihatinan yang mendalam bagi keluarga besar Chevron khususnya mereka yang berada di operasi Sumatera. Proyek bioremediasi yang mereka yakini telah berhasil membuat operasi CPI menjadi operasi migas yang ramah lingkungan dan taat hukum, justru dianggap proyek fikif dan merugikan negara sehingga dituduh telah terjadi korupsi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sidang kasus proyek bioremediasi ini sudah berlangsung sejak Desember 2012 lalu dan persidangan, Jumat besok (3/5) di pengadilan Tipikor Jakarta adalah pembacaan pembelaan (pledoi) oleh terdakwa Ricksy Prematuri dan Herlan. Sementara sidang untuk karyawan CPI akan berlangsung kembali mulai Senin dengan menghadirkan saksi ahli dan saksi dari BPKP oleh jaksa penuntut umum..

Maladi Mustar, Joko Pamungkas, Janus Sianipar, Dalianto karyawan CPI masing-masing dari Rumbai, Minas, Duri dan Dumai mengatakan, selama ini para karyawan dan keluarganya terus memantau jalannya persidangan yang dijalani oleh rekan-rekan mereka, Endah Rumbiyanti, Kukuh Kertasafari dan Widodo serta dua rekan mitra kerja, Ricksy Prematuri dan Herlan, baik secara langsung maupun melalui pemberitaan di media masa.

”Surat terbuka ini untuk menyatakan keprihatinan kami yang mendalam atas kasus ini dan jalannya peradilan. Surat terbuka tersebut akan diserahkan kepada Presiden RI pada Senin (6/5). Dengan surat terbuka ini, kami berharap masyarakat luas pun bisa mengetahui fakta yang sebenarnya tentang kasus ini, apa yang tengah terjadi di pengadilan dan memahami keprihatinan kami,’’ ujar Bambang Pratesa, salah seorang karyawan CPI di Rumbai.

Pendatanganan surat terbuka dilakukan serentak di Rumbai, Minas, Duri, Bangko, Libo, Dumai dan Petapahan. Kemarin, sekitar 1.400 karyawan dan keluarganya sudah menandatangani surat tersebut. Mengingat sebagian besar dari karyawan sedang melaksanakan tugasnya, diharapkan mereka dapat menandatanganinya pada Sabtu dan Ahad.

Sementara itu, persidangan perkara proyek bioremediasi PT CPI yang berlangsung kemarin untuk terdakwa karyawan CPI, Widodo, semakin mengundang tanda tanya dari pengunjung yang sebagian besar adalah keluarga terdakwa, para karyawan CPI dan kedua kontraktornya, PT Green Planet Indonesia dan PT Sumigita Jaya serta beberapa pengunjung dari universitas dan kalangan industri Migas terhadap berbagai keganjilan dalam kasus ini.(ade)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook