Jalan Kuansing-Japura Rusak Parah

Riau | Kamis, 03 Mei 2012 - 07:48 WIB

Laporan HERMANTO ANSAM, Pekanbaru hermantoansam@riaupos.co

 Jalan provinsi yang menghubungkan kota Telukkuantan - Cerenti hingga Simpang Japura rusak parah. Kondisi yang sangat berat, terjadi di sekitar Kecamatan Cerenti, selain rusak, jalan tersebut juga sudah seperti kubangan kerbau.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Kondisi rusaknya jalan tersebut menyebabkan terganggunya aktifitas masyarakat setempat karena jalan tidak bisa dipergunakan untuk mengangkut hasil pertanian dan perkebunan warga. Akibatnya, perekonomian warga terganggu.

Anggota DPRD Riau dari daerah pemilihan Kuantan Singingi - Indragiri Hulu, Abu Bakar Siddik SSi kepada wartawan mengatakan, rusaknya jalan yang dibangun pemerintah provinsi tersebut karena banyaknya angkutan berat yang melebihi tonase melintasi jalan tersebut.

Rusaknya ruas jalan tersebut, kata anggota DPRD Riau Abu Bakar Sidik khusus dari Kecamatan Cerenti menuju Simpang Japura akibat keberadaan truk pengangkut batu bara dan truk balak membawa kayu hutan tanaman industri yang lalu lalang di ruas jalan tersebut.

Baru-baru ini, sebuah truk batu bara terbalik dan melintang di tengah jalan. Akibat peristiwa itu,  jalan lintas Cerenti-Japura macet hingga puluhan kilometer.

Lebih lanjut sebutnya, parahnya kerusakan jalan lintas Cerenti-Japura mulai membuat masyarakat resah. Saat dia reses di Kecamatan Cerenti beberapa waktu lalu, kata Abu Bakar warga setempat sempat mengeluarkan ancaman akan me-sweeping truk batu bara dan balak yang melewati jalan tersebut.

''Sebab masyarakat kecewa karena pemerintah tidak mampu lagi mengatasi dan menertibkan truk-truk perusak jalan tersebut. Jika memang pemerintah tak sanggup maka masyarakat yang akan menertibkan,'' kata Abu Bakar menirukan ancaman warga Cerenti.

Dikatakan lintas Teluk Kuantan - Japura memiliki panjang 125 km dan sebagian besar rusak berat dan tak bisa dilewati. Karena itu Komisi C DPRD Riau, tambah wakil ketua Komisi C ini, pihaknya akan memanggil Dinas PU, Dinas Perhubungan dan Ditlantas untuk duduk satu meja menyelesaikan persoalan lahan ini.

''Dalam bulan Mei ini semua pihak itu akan kita panggil untuk hearing supaya permasalahan jalan ini bisa selesai. PU membangun, tapi masalah pengawasan terhadap penggunaan jalan tanggungjawab Dishub dan Ditlantas,'' ujarnya. (fas)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook