JAKARTA (RP)- Upaya anggota DPR RI asal Riau, Wan Abu Bakar untuk memperjuangkan daerahnya terbalas.
Hasilnya, melalui program pusat tahun 2013 akan datang 1000 hektare kebun karet di Kabupaten Kepulauan Meranti akan diremajakan.
Program tersebut akan membantu masyarakat petani karet yang karetnya sudah non produktif karena sudah tua.
Dengan program ini, ke depannya diharapkan Riau bisa kembali menjadi produsen karet terbesar di Indonesia.
‘’Menteri Pertanian melalui Dirjen perkebunan sudah mengabulkan upaya kita untuk melakukan peremajaan kebun karet di Meranti. Anggarannya akan diakomodir di APBN 2013 akan datang dan ini menjadi prioritas. Kita berharap ke depannya kejayaan Riau beralih dari sawit menjadi karet yang dulu sempat besar di tanah Melayu ini,’’ terang anggota Komisi IV DPR RI asal Riau, Wan Abu Bakar kepada Riau Pos Senin (2/4) di Jakarta.
Dijelasknya, saat ini Riau memang menjadi salah satu daerah penghasil sawit terbesar di Indonesia, bahkan Asia Tenggara. Namun dia juga berharap, karet yang sebelumnya menjadi ikon Riau bisa kembali berproduksi lebih baik.
Salah satu kendala dari kurang minatnya karet di Riau karena usia karet di Riau banyak yang tua. Program pemerintah daerah juga saat ini tidak menjadikan karet sebagai salah satu tanaman prioritas.
Melihat kondisi itu, Wan Abu Bakar yang menyatakan diri siap menjadi Gubernur Riau ini berupaya membantu peremajaan karet dari anggaran pusat dan akhirnya disetujui.
‘’Saya ingin melihat ke depan, Kepulauan Meranti menjadi salah satu daerah penghasil karet di Riau. Sudah seharusnya karet bisa kembali menjadi primadona di Riau dan menjadi salah satu komoditi perkebunan di Riau. Untuk anggarannya akan disalurkan langsung ke petani agar masyarakat bisa melakuan peremajaan langsung di kebun karet miliknya,’’ ujarnya.(eko)