PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Provinsi Riau mengimbau masyarakat untuk berhati-hati pada aksi rentenir berkedok koperasi.
Ini dinilai penting untuk mengantisipasi imbas negatif yang dirasakan masyarakat dari aksi penipuan tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau, Indra Bangsawan kepada Riau Pos, akhir pekan lalu di Kantor Gubernur Riau. Menurutnya, indikasi aksi rentenir tersebut masih banyak ditemui di kawasan-kawasan perbatasan di daerah.
‘’Memang masih banyak yang ditemukan seperti itu. Koperasi di kawasan perbatasan oleh oknum dengan mengatasnamakan koperasi melakukan simpan pinjam dengan bunga yang tinggi. Ini yang perlu diantisipasi,’’ ungkapnya.
Saat ditanyakan mengenai langkah yang dilakukan menanggapi permasalahan tersebut, dia mengatakan beberapa langkah sudah dilakukan. Mulai dari pemberian teguran hingga sanksi administratif.
‘’Ya proses penanganan kita tentunya disesuaikan dengan Tupoksi kita. Kalau masih berhubungan dengan koperasi akan kita tegur, tapi kalau mengarah pada penipuan akan ditangani oleh pihak berwenang,’’ imbuhnya.
Dia menerangkan, rentenir berkedok koperasi kerap menyerang masyarakat yang tergolong ekonomi menengah ke bawah. Pasalnya, keperluan akan finansial membuat masyarakat tidak ada pilihan lain.
Indra menambahkan, program pembinaan tersebut bersinergi dengan upaya membenahi koperasi yang tidak sehat. Ini menjadi sorotan, karena terdat 27 persen atau sebanyak 1.374 koperasi di Riau terancam dibekukan. Pasalnya, koperasi tersebut tergolong yang tidak sehat dan kurang aktif dalam melaksanakan perannya.
Dia menambahkan, langkah penanganan dilakukan secara bertahap. Dimulai dari pembinaan, mengoptimalkan peran petugas penyuluh di seluruh kecamatan se-Riau hingga membekukan koperasi yang sudah tidak dibina lagi.(rio)