BAGANSIAPI-API (RIAUPOS.CO) - Bekas abrasi yang terjadi di Sungai Rokan khususnya di Dusun Sidorejo, Kepenghuluan Muktijaya, Kecamatan Rimbamelintang, Kabupaten Rohil, tampaknya telah berubah menjadi beting.

Agar keberadaan beting di Sungai Rohil tetap kokoh dan tidak hanyut terbawa arus, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Rohil merencanakan melaksanakan aksi penghijauan.

‘’Musibah abrasi di Dusun Sidorejo itu sudah berlangsung lama. Lahan pertanian yang sudah hilang disapu abrasi di dusun itu mencapai ratusan hektare. Makanya, banyak petani asal Sidorejo itu bercocok tanam baik sebagai buruh tani maupun menyewa lahan di tempat lain,’’ kata Ketua KTNA Rohil Alkahfi Sutikno kepada Riau Pos kemarin di Bagansiapi-api.

Bekas abrasi itu, lanjut Alkahfi, saat ini sebagiannya sudah mulai berubah menjadi beting di Sungai Rokan. Malah sebagiannya sudah ditumbuhi semak.

‘’Sebaiknya, beting bekas abrasi di Sungai Rokan ini dikelola untuk ditanami pohon karet. Sedangkan di pinggirannya ditanami dengan tanaman mangrove. Sehingga ke depan dapat meredam keganasan abrasi,’’ kata Alkahfi menyarankan.

Kenapa bekas abrasi berupa beting dijadikan kebun karet, tambah Alkahfi, jelas dijadikan kebun karet.

‘’Alasannya, setelah dijadikan kebun karet, ke depan nanti, tanah pinggir sungai menjadi lebih kuat dan masyarakat bisa bertambah sejahtera. Karena, hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang ada di daerah itu sendiri,’’ kata Alkahfi.

Dalam merealisasikan aksi penghijauan dan menjadikan beting Sungai Rokan menjadi kebun karet, tambah Alkahfi, jelas diperlukan koordinasi dan kerja sama dengan semua pihak dan instansi terkait. Salah satunya adalah dari Dinas Kehutanan Kabupaten Rohil.

‘’Dalam waktu dekat, kita mencoba melakukan koordinasi dengan Dinas Kehutanan Rohil guna menyukseskan gerakan aksi penghijauan di beting Sungai Rokan itu. Semoga, Dinas Kehutanan Rohil dapat memfasilitasinya,’’ kata Alkahfi.(sah)