BENTROK WARGA DENGAN PT MAI

8 Orang Korban

Riau | Jumat, 03 Februari 2012 - 08:33 WIB

Sementara itu, ketika dikonfirmasi Humas PT MAI R Siregar, handphone-nya tidak aktif. Bahkan saat dihubungi Riau Pos berkali-kali hingga tadi malam belum berhasi dikonfirmasi.

Sementara Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Drs H Wisjnu Amat Sastro, mereka telah menerima informasi kejadian tersebut dari Polsek setempat. Wisjnu yang ditemui wartawan usai memimpin rapat pimpinan (Rapim), Kamis (2/2) sekitar pukul 19.00 WIB telah memerintahkan tiga pejabat utama Polda Sumut untuk turun ke lokasi.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Menurut keterangan Wisjnu kepada RPG), laporan yang ia terima sampai saat ini, Kamis (2/2) korban jiwa akibat bentrok tersebut berjumlah 8 orang, 4 dari masyarakat 4 dari anggota Brimob. Bentrok tersebut berawal saat PT MAI mengerjakan lahan, tiba-tiba masyarakat yang mengklaim tanah yang dikelola PT MAI untuk lahan perkebunan kelapa sawit datang melarang pihak perusahaan mengerjakan lahan sehingga terjadi bentrok dan melukai petugas keamanan lahan PT MAI.

Akibat kejadian itu, empat petugas Brimob mengalami luka bacok di kepala dan di tangan. Kini keempat anggota Brimob tersebut dirawat di klinik rumah sakit PT MAI. Sementara itu, karena mengalami luka-luka, anggota Brimob yang melakukan pengamanan melepaskan tembakan dan mengenai 4 warga, tiga di antaranya dirawat di rumah sakit Pasir Pangaraian. Sementara seorang lagi dirawat di rumah sakit di Kecamatan Dalu-dalu.

Atas kejadian itu, Wisjnu mengatakan, Jumat (3/2) ini akan turun ke lokasi kejadian. ‘’Rencananya saya besok (hari ini) usai melantik Wakapolda yang baru akan langsung berangkat melalui Pekanbaru untuk melihat korban di rumah sakit Pasirpangaraian,’’ ujar Wisjnu.

Wisjnu meminta dalam masalah tanah perlu perhatian semua pihak, Pemda, DPR, Kehutanan, pengusaha duduk bersama membahas masalah tanah. ‘’Semua harus perhatian dalam mengatasi masalah tanah, bukan hanya polisi saja,’’ kata Wisjnu.

Lebih lanjut Wisjnu mengatakan sampai malam ini situasi sudah terkendali. Masyarakat meminta sebelum masalah tanah ini selesai pihak PT MAI tidak boleh mengerjakan lahan. Atas permintaan tersebut Wisjnu telah memerintahkan pihak PT MAI tidak mengerjakan lahan.

‘’Sudah terkendali, masyarakat minta pihak PT MAI tidak melakukan pengerjaan lahan sebelum masalah sengketa tanah ini diselesaikan. Kita sudah minta pihak PT MAI untuk tidak mengerjakan lahan,’’ tegas Wisjnu.(rul/epp/rpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook