Rupat Pilot Project Budidaya Rumput Laut

Riau | Jumat, 03 Januari 2014 - 08:15 WIB

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Pulau Rupat dijadikan sebagai pilot project untuk budidaya rumput laut. Jenis rumput laut yang di budidayakan, yaitu Eucheuma Sp.

“Dengan kondisi perairan Pulau Rupat, baik kondisi fisika laut maupun kimia cocok untuk budidaya rumput laut. Karena saya melihat pertumbuhan rumput laut sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal yang berpengaruh antara lain jenis, galur, bagian thalus dan umur. Sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh antara lain keadaan fisik dan kimiawi perairan,” kata Kadis Kelautan dan Perikanan Bengkalis Amril Fakhri baru-baru ini

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Dikatakannya, selain faktor-faktor tersebut ada faktor lain yang sangat menentukan keberhasilan pertumbuhan rumput laut, yaitu pengelolaan yang dilakukan oleh manusia.

Walaupun ini sebatas uji coba (pilot project), budi daya rumput laut di Pulau Rupat menunjukkan perkembangan yang cukup bagus.

“Rumput laut yang dibudidayakan itu pertama kali disemai seberat 1 ons dan setelah 23 hari beratnya menjadi 5 ons. Perkembangan ini cukup bagus. setelah uji coba ini berhasil nanti dari pihak Dinas Kelautan dan Perikanan akan mencoba menganggarkan dalam APBD Kabupaten Bengkalis untuk dilakukan riset selanjutnya. Setelah berhasil, riset ini akan dikembangkan untuk masyarakat di sekitar Pulau Rupat,” jelas Amril.

Menurutnya Rumput laut merupakan tumbuhan laut yang mempunyai daya jual tinggi. Dimana rumput laut banyak dimanfaatkan untuk minuman dan karaginan (senyawa komplek polisakarida).

Karaginan banyak digunakan pada makanan, farmasi dan kosmetik sebagai bahan pembuat gel, pengental atau penstabil. Semoga uji coba ini berhasil dan dapat dikembangkan untuk mata pencarian masyarakat di sekitar Pulau Rupat.

Bupati Bengkalis sendiri HHerliyan Saleh usai melaksanakan serangkaian acara di Rulat sejak 31/12 itu, bersama sekda H Burhanuddin dan sejumlah SKPD berkesempatan meninjau   pilot project budidaya rumput laut di Desa Tanjung Rhu, Kecamatan Rupat Utara itu.

Herliyan  mengatakan budidaya rumput laut harus dijadikan usaha untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Sehingga masyarakat khususnya nelayan memiliki penghasilan lain selain mencari ikan jika cuaca ekstrem.

“Dengan kondisi perairan yang ada disini sangat mendukung budidaya rumput laut. Budidaya ini juga bisa dijadikan masyarakat sebagai usaha lain selain mencari ikan di laut. Kita juga mengharapkan hal ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat lainnya di Pulau Rupat,” ungkap Herliyan.

Ia juga menjelaskan, kalau rumput laut merupakan asupan makanan yang sehat jika diolah sesuai dengan cara yang ada dan bagus untuk dikonsumsi. Rumput laut merupakan salah satu sumber daya hayati yang terdapat di wilayah pesisir dan laut.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook