Laporan M Nizar, Dumai
Kerusakan jalan di Kota Dumai terus bertambah. Bahkan keadaanya kini semakin parah, seperti Jalan Dumai-Pelintung, Jalan Dumai-Purnama.
Padahal kedua jalan itu merupakan satu-satunya akses kendaraan banyak perusahaan. Setidaknya warga tiga kecamatan yakni Kecamatan Medang Kampai, Kecamatan Dumai Barat dan Kecamata Sei Sembilan merasa kecewa dengan perusahaan yang menurut warga telah merusakkan jalan-jalan tersebut.
Budi (32) warga Dumai yang kebetulan melewati jalan di Kecamatan Medang Kampai mengaku resah dengan kerusakan jalan yang tidak ada solusi itu.
‘’Jalan di Medang Kampai ini rusak sudah beberapa tahun, dari 2011 kemarin katanya akan ada perbaikan namun sampai 2012 ini tidak ada nampak perbaikan. Jalan ini rusak dan berdebu, selain itu sangat rawan kecelakaan,’’ kata Budi Senin (2/1) kemarin.
Pantauan Riau Pos, terlihat kerusakan jalan memang sudah dimana-mana, hampir di sepanjang jalan menuju Pelintung itu rusak semuanya, selain itu akses dari Dumai ke Purnama juga rusak parah.
‘’Kalau hari hujan becek. Kalau datang panas berdebu. Yang dirugikan tetap masyarakat,’’ tambah Budi kesal.
Menanggapi hal tersebut anggota DPRD Kota Dumai Abdul Kasim merasa prihatin. Dia berharap permasalahan saat ini bisa dicarikan solusinya.
Dengan cara merangkul dan mendekati perusahaan agar mau menyisihkan sedikit anggarannya untuk perbaikan jalan. Jika mengharapkan dari yang punya jalan memang sangat lama.
‘’Jalan ini masuk ke dalam jalan provinsi. Sebenarnya jika kita mau bahu membahu dengan perusahaan, kami yakin untuk mengatasi kerusakan jalan yang belumlah terlalu panjang ini dalam sekejap saja selesai,’ katanya.
Semenara itu Kadis PU Pemko Dumai Zulkifli Said menjelaskan, masalah jalan rusak di Dumai sudah ada kabar akan dilakukan perbaikan pada 2012.
Hal itu juga sudah pernah diungkapkan oleh Wali Kota Dumai Khairul Anwar.
‘’Untuk Jalan Dumai-Purnama imformasinya akan ada perbaikan pada tahun ini,’’ katanya.
Sedangkan untuk Jalan Dumai-Pakning (KID) juga sudah dibantu oleh perusahaan walaupun belum maksimal. (wws)