Banjir Masih Mengancam Kampar

Riau | Selasa, 03 Januari 2012 - 10:29 WIB

Laporan RINA DIANTI HASAN, Bangkinang rina-hasan@riaupos.com

Walau hujan tidak turun dalam empat hari terakhir, namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Sebab,  musim hujan diperkirakan akan berlangsung hingga Februari mendatang. Akibatnya, banjir yang dialami oleh  masyarakat Kampar pekan lalu, ada kemungkinan kembali terjadi.

‘’Kita mengimbau masyarakat untuk tetap mewaspadai kondisi dan potensi banjir,’’ ujar Manajer PLTA Koto Panjang Kampar Syaminan Siregar kepada Riau Pos  di Waduk PLTA Koto Panjang, Senin (2/1).

Syaminan yang didampingi SPV Operasi Ramsi dan SPV ADM&SDM sekaligus Humas PLTA Koto Panjang Darmasyah mengatakan, cuaca cerah dalam empat hari belakangan menyebabkan air waduk berkurang. Karenanya, PLTA menutup lima pintu air di waduk tersebut pada Ahad (1/1) lalu.

Menurutnya, Senin (2/1) kemarin elevasi air di waduk 83,41 meter dari 85 meter maksimal kemampuan waduk. Ketika musim hujan beberapa waktu yang lalu elevasi air mencapai 84 meter lebih, yang merupakan ambang batas kemampuan waduk.

Berdasarkan informasi yang mereka terima, puncak musim hujan nantinya akan terjadi pada Februari. Terutama dari daerah Pangkalan di Sumatra Barat. Saat itu curah hujan mencapai puncak dan tentunya akan mempengaruhi kepada kondisi waduk. Karenanya, dari sekarang masyarakat diminta untuk mengantisipasi. Terutapa para petani yang mempunyai kerambah di sepajang sungai.

‘’Saat ini kondisi air di Waduk PLTA sudah dapat dikatakan baik, hanya saja dengan cuaca ekstrem saat ini, kita tetap meminta masyarakat untyk waspada,’’ ujarnya.

Diakuinya, cuaca cerah dalam beberapa hari belakangan. Namun bisa saja nantin cuaca akan kembali hujan berhari-hari. Pihak PLTA sendiri saat ini melakukan pemantauan kondisi air setiap saat. Sebab, bisa saja cerah di Kampar, namun jika di Sumatera Barat hujan, tetap akan memberikan pengaruh pada waduk.

Menurutnya,  ketika musim hujan beberapa waktu yang lalu di Kampar, ada tanggapan yang keliru dari masyarakat yang menyatakan banjir disebabkan karena dibukanya pintu Waduk PLTA. ‘’Bukan seperti itu. PLTA bukan penyebab adanya banjir, namun PLTA mengendalikan air yang ada di sepanjang waduk, sehingga tidak membahayakan,’’ ujarnya.

Ia mengatakan,  PLTA berfungsi sebagai pihak yang melaksanakan sistem water management,  karena harus memperhatikan kondisi di hulu dan di hilir waduk. Waduk PLTA sendiri mendapat pasokan air dari beberapa anak sungai. yaitu Pialan, Sungai  Kapur nan Gadang, Sungai Takus, Sungai Batang Mahat, dan Sungai Gulamo.

Namun, menjelang ke waduk masih ada 17 anak sungai lain, yang kondisinya menguap dan menyebabkan pasokan air kedalam waduk sangat besar. Kalau pintu waduk tidak dibuka, akan menyebabkan kawasan hulu dan pemukiman di sekitarnya terendam.

‘’Untuk itu kita membuka pintu air, guna  menjaga situasi di hulu dan di hilir sama sama baik,’’ ujarnya.(tie)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook