PEKANBARU (RP) - Setelah melewati beberapa tahapan persiapan, akhirnya jembatan Sultan Abdul Jalil Muazam Syah atau jembatan Siak III resmi ditutup sementara terhitung hari ini, Senin (2/12).
Perbaikan sarana infrastruktur tersebut dilakukan setelah rampungnya perakitan hanger dan persiapan peralihan rute transportasi dari dan ke kawasan Rumbai, Pekanbaru itu.
Menurut jadwal, pengerjaan perbaikan Jembatan Siak III itu bakal memakan waktu 4-5 bulan. Setelah itu baru dilakukan uji coba kekuatan jembatan kembali oleh tim teknis.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Riau SF Hariyanto melalui Kepala Bidang Bina Marga, Ahmad Ismail menyebutkan, kepastian itu diperoleh dari hasil koordinasi dengan para pihak terkait.
‘’Saya baru mendapat laporan dari pihak kontraktor pelaksana. Persiapan perakitan hanger telah rampung, besok (hari ini, red), jembatan Siak III sudah mulai ditutup,’’ tuturnya kepada Riau Pos di Pekanbaru, Ahad (1/12).
Mengenai waktu penutupan, ia mengatakan berdasarkan hasil koordinasi penutupan dimulai pukul 07.00 WIB. Untuk itu, seluruh persiapan sudah dilakukan, agar tidak menghambat layanan transportasi masyarakat.
‘’Tidak ada seremonial khusus, hanya persiapan teknis di lapangan saja. Seperti rambu-rambu untuk pengalihan rute dan persiapan pengerjaan,’’ tutur Ahmad.
Ia menambahkan, pihak Dinas PU sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengoptimalkan tahapan tersebut.
Sehingga, proses pengerjaan tetap berjalan maksimal tanpa menghambat pelayanan transportasi publik. Pengerjaan perbaikan jembatan dilakukan lima tahap. Untuk tahap pertama, proses persiapan pengerjaan awal selama sepekan.
Kedua pengiriman material selama 2-3 pekan. Kemudian tahap ketiga lanjutan perakitan dan install (pemasangan) material hanger. Menurut dia, tiga tahapan perbaikan itu sudah dilalui.
Saat ini, sedang dalam tahap keempat dan kelima yakni, pelaksanaan perbaikan dan monitoring serta evaluasi. Kedua tahapan ini memang memerlukan waktu yang cukup panjang yakni 16 pekan atau sekitar empat bulan kerja.
Untuk lebih teknisnya, proses pelaksanaan perbaikan dilakukan dengan 8 tahap pengerjaan. Setiap tahap dilakukan dengan mengadjust 3 hanger selama 15 hari untuk tiga hanger.
Artinya pemasangan dan pengujian temporary hanger per satuan memerlukan waktu 5 hari. Sehingga secara keseluruhan memerlukan waktu sekitar 4 bulan.
Pascapemasangan dan pengujian temporary hanger dilanjutkan dengan tahapan finalisasi, monitoring dan penyempurnaan. Pada saat ini, seluruh hanger akan dievaluasi dan kembali diuji beban untuk melihat kekuatan hanger yang baru.
‘’Jadi memang cukup rumit. Pengerjaan secara teknis memerlukan waktu yang tidak singkat, karena memerlukan kehati-hatian dan ketelitian. Untuk diketahui, proses perbaikan ini lebih rumit dari pada pemasangan awal jembatan. Karena sekali salah SOP-nya, dampaknya sangat luar biasa,’’ urai Ahmad.
Untuk mengeliminir itu, Dinas Pekerjaan Umum terus mengawal kinerja kontraktor pelaksana. Kemudian dilanjutkan dengan berkoordinasi bersama tim ahli yang mengikuti proses dan penyusunan SOP perbaikan.
‘’Kita juga tentunya tidak berani mengambil risiko. Makanya, kita minta kontraktor pelaksana untuk tetap meminta masukan dan pertimbangan tim ahli. Agar progres pengerjaan berjalan seperti yang diharapkan,’’ sambungnya.
Lebih jauh saat ditanyakan mengenai proses pengalihan rute, ia mengatakan hal tersebut sudah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian. Dimana, selama proses perbaikan, arus transportasi dialihkan ke jembatan Siak 1.
Begitu juga untuk material, alat dan bahan pendukung proses perbaikan, tambah Ahmad, secara keseluruhan sudah tiba di lokasi.
Dalam hal ini, Dinas Pekerjaan Umum mendesak pihak kontraktor pelaksana untuk memaksimalkan waktu yang ada. Sehingga proses pengerjaan dan adjust temporary hanger dapat berjalan sesuai dengan SOP dan tahapan yang telah disepakati.
‘’Insya-Allah, kontraktor pelaksana sudah siap untuk melakukan perbaikan di lapangan. Kita akan kawal itu dan kita mengharapkan seluruh masyarakat dapat bersabar sementara waktu, hingga proses pengerjaan perbaikan Siak III rampung,’’ harap Ahmad.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Adizar mengatakan, pihaknya siap mendukung proses pengalihan rute tranportasi tersebut. Seperti dengan berkoordinasi bersama Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru dan aparat kepolisian.
‘’Ya kita lebih kepada mengkoordinir dan memfasilitasi. Untuk proses pengalihan dan rambu-rambunya secara spesifik dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru dan pihak kepolisian,’’ imbuhnya.
Mengenai pengalihan arus lalu-lintas, Kasat Lantas Polresta Pekanbaru Kompol M Mustofa melalui Wakasat AKP Suratman mengatakan, pihaknya telah menyiapkan rambu-rambu dan petugas yang akan mengatur lalu-lintas guna mengantisipasi kemacetan.
‘’Akan kami lakukan pengalihan arah lalu-lintas ke Jembatan Siak I dan II,’’ jelas Suratman.
Harus Diawasi Tim Ahli
Ketua Himpunan Ahli Konstruksi (Haki) Wilayah Riau, Prof Dr Ir H Sugeng MT meminta perbaikan Jembatan Siak III harus diawasi oleh tim ahli bidang kontruksi, khususnya kontruksi jembatan.
Menurut Sugeng, para ahli kontruksi itu harus dilibatkan, tidak hanya mengawasi, tapi juga terlibat di dalam perbaikan.
‘’Heran, jembatan ini kok baru mulai diperbaiki hari ini,’’ ujar Sugeng kepada Riau Pos, Ahad (1/12) malam tadi.
Sugeng yang sejak awal sangat getol menyuarakan agar Jembatan Siak III diperbaiki mengaku, beberapa tim ahli termasuk dirinya dan beberapa profesor teknik bahkan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), sudah punya komitmen jadwal perbaikan jauh sebelumnya.
Komitmen dihasilkan melalui rapat pada Mei 2012 di Jakarta, hasilnya jembatan yang mengalami masalah pada hanger-nya ini masuk perbaikan per 4 Juni 2012.
Yang jelas, kata dia, jembatan kelas A ini seharusnya mampu menahan beban sampai kendaraan 50 ton beriringan. (rio/ilo/end/*4/*5)