ROHIL (RIAUPOS.CO) - UPAYA Khusus (Upsus) Padi Jagung dan Kedelai (Pajale) dalam rangka menuju ketahanan pangan segera dievaluasi.
Evaluasi Upsus Pajale tersebut dikemas dalam rapat koordinasi antara Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak), Koramil, Babinsa serta UPTD dan PPL se-Kabupaten Rohil.
‘’Rapat koordinasi itu, jadi dilaksanakan Senin (2/11) ini yang dipusatkan di Koramil Bangko di Bagansiapi-api,’’ kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Rohil, Ir Muslim yang dihubungi Riau Pos kemarin, di Bagansiapiapi.
Dalam evaluasi Upsus Pajale itu, lanjut Muslim, turut dibahas langkah-langkah menghadapi pencapaian sasaran tanam pada musim tanam 2015/2016.
‘’Ini erat kaitannya dengan wilayah Kabupaten Rohil yang memiliki beberapa daerah sentra produksi,’’ kata Muslim.
Sementara, sektor pertanian di Kabupaten Rohil menurut data dari Distanak selama periode 2011, luas lahan pertanian padi mencapai 45.964 hektare terdiri dari padi sawah 45.770 hektare dan padi ladang seluas 194 hektare.
Sedangkan produksinya mencapai 189.459 ton terdiri dari padi sawah 178.964 ton dan padi ladang 495 ton. Dibandingkan dengan luas panen tanaman pangan lainnya hanya 6,31 persen dari total luas panen tanaman pangan yaitu 3.095 hektare dengan produksi mencapai 7.240 ton.
Guna mendukung kegiatan di sektor pertanian, beberapa program telah dilaksanakan. Seperti melaksanakan pengairan dengan sistim pompanisasi di Jumrah, Kecamatan Rimbamelintang di atas lahan seluas 2.500 hektare.
Daerah irigasi lainnya yang sudah diagendakan yakni di Muktijaya seluas 2.000 hektare, Bangkokanan 2.000 hektare, Suak Temanggung 1.400 hektare, Seigajah 2.900 hektare, Seidaun 1.600 hektare dan Pasirlimau Kapas 1.000 hektare.(adv/mal)
